Dinkes Bantul : APD dan masker kebutuhan utama selter isolasi COVID-19

id Selter COVID-19

Dinkes Bantul : APD dan masker kebutuhan utama selter isolasi COVID-19

Selter Tangguh COVID-19 di bekas Rumah Sakit Patmasuri Bantul, DIY (Foto ANTARA/Hery Sidik)

Bantul (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul menyatakan alat pelindung diri bagi tenaga medis dan masker menjadi kebutuhan utama mereka dalam penanganan kasus COVID-19 di selter atau tempat isolasi mandiri warga positif virus corona jenis baru tersebut.

"Paling banyak kebutuhan kita di selter itu APD dan masker itu utama, karena kita menyiapkan masker baik untuk pasien maupun petugas, kemudian kalau APD lainnya APD lengkap untuk petugas kami," kata Sekretaris Dinas Kesehatan Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta Ninik Istitarini di Bantul, Jumat

Dia menjelaskan di Bantul terdapat tiga selter COVID-19 untuk isolasi pasien OTG ataupun gejala ringan, yaitu di Semaul Bambanglipuro, kompleks kantor Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPSDMP) Niten di Sewon, dan gedung bekas Rumah Sakit Patmasuri di Panggungharjo Sewon.

"Jadi ketika petugas kesehatan kontak dengan pasien itu harus menggunakan APD lengkap, kemudian selain masker juga 'hand sanitizer' (penyanitasi tangan) cukup banyak kebutuhan kita, karena kita betul-betul menerapkan protokol kesehatan," katanya.

Kebutuhan lainnya bahan medis habis pakai dan multivitamin untuk meningkatkan imunitas pasien dalam mendukung proses kesembuhan. Oleh sebab itu, apabila ada bantuan sarana kesehatan dari luar pemerintah, maka harus dikoordinasikan terlebih dahulu agar bermanfaat.

"Bantuan memang sebelumnya sudah dikoordinasikan kita kebutuhannya apa, karena kami pun juga tidak mau kalau diberikan bantuan kalau tidak ada manfaatnya, dan kami Pemkab Bantul, Dinkes dan khususnya selter dan RS lapangan menerima donasi atau bantuan dari siapapun," katanya.

Dia mengatakan dari Pemkab Bantul untuk mendukung operasional selter COVID-19 sudah menganggarkan untuk pembelian APD, masker, maupun bahan medis habis pakai dan sebagainya, tetapi terkadang ketersediaan masih belum mencukupi kebutuhan, sehingga perlu dipasok dari fasilitas kesehatan lain.

"Kan kita tidak bisa memprediksi hari ini berapa pasien yang masuk dirawat, sehingga di selter Patmasuri misalnya tidak menutup kemungkinan kita saling subsidi dengan selter di Niten, kalau di sana kekurangan apa, kita suplai, yang penting ada pencatatan dan administrasi jelas," katanya.

Berdasarkan data Satgas Penanganan COVID-19 Bantul, total kasus konfirmasi positif di Bantul per Kamis (18/2) sebanyak 7.243 kasus, dengan angka kesembuhan 6.387 orang, kemudian kasus meninggal 218 kasus, sehingga pasien yang masih positif dan menjalani isolasi berjumlah 638 orang.
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024