6.000 siswa sekolah dasar Kulon Progo menjalani ASPD

id ASPD Kulon Progo,penilaian siswa,asesmen siswa

6.000 siswa sekolah dasar Kulon Progo menjalani ASPD

Arsip Foto. Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kulon Progo Arif Prastowo saat memaparkan skenario pelaksanaan kegiatan belaajar mengajar tatap muka. (ANTARA/Sutarmi)

Kulon Progo (ANTARA) - Sebanyak 6.000 siswa kelas VI dari 338 sekolah dasar di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menjalani asesmen standardisasi pendidikan daerah (ASPD).

"Pelaksanaan ASPD siswa kelas VI jenjang pendidikan sekolah dasar berjalan lancar dan tidak mengalami kendala berarti," kata Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kulon Progo Arif Prastowo di Kulon Progo, Selasa, mengenai ASPD yang mulai dilaksanakan pada 24 Mei 2021.

Ia menjelaskan bahwa dinas bersama sekolah melakukan simulasi sebelum melaksanakan ASDP di tingkat sekolah dasar (SD).

"Kami sudah melakukan simulasi terlebih dahulu. Hasil simulasi sudah keluar, sehingga menjadi bahan dalam evaluasi pemberian materi," katanya.

Berdasarkan hasil pemantauan, menurut dia, secara keseluruhan sekolah sudah konsisten menerapkan protokol pencegahan penularan COVID-19.

Namun, Dinas mencatat perlunya sekolah memperhatikan penerapan protokol kesehatan saat siswa menunggu orang tua di gerbang sekolah.

"Antisipasi kerumunan saat siswa menunggu orang tuanya untuk menjemput. Kami harap menjadi perhatian dari sekolah dasar masing-masing, khususnya sekolah tersebut berada dekat dengan jalan besar," kata Arif.

Sementara itu, Kepala Sekolah SD Conegaran Sugiyah mengatakan bahwa pelaksanaan ASPD hari pertama pada Senin (24/5) di sekolahnya berjalan baik. Siswa kelas enam yang jumlahnya 24 anak semua bisa mengikuti penilaian.

"Semua berjalan lancar. Kami sudah menyiapkan siswa kelas VI untuk melaksanakan ASPD dengan baik," katanya.

Ia mengatakan, protokol kesehatan untuk mencegah penularan COVID-19 dijalankan selama pelaksanaan ASPD.

"Kami juga membentuk Satgas COVID-19 yang bertugas melakukan pencegahan COVID-19 di sekolah," katanya.