Yogyakarta (ANTARA) - PT PGN Tbk selaku Subholding Gas Pertamina menandatangani Head of Agreement (HoA) kerja sama dengan PT Jateng Petro Energi (Perseroda) (JPEN) mengenai pengembangan pasar gas bumi di wilayah Jawa Tengah (Jateng).
HoA dalam rangka mewujudkan penyediaan gas bumi untuk Jateng itu ditandatangani oleh Direktur Utama PGN M Haryo Yunianto dan Direktur Utama JPEN Muhammad Iqbal, serta disaksikan oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Jumat.
Haryo Yunianto dalam keterangan tertulis yang diterima di Yogyakarta, Jumat, mengatakan PGN terus melakukan upaya penyiapan infrastruktur penyaluran gas bumi sebagai milestone pemenuhan kebutuhan energi di Jateng. Sebagai pilihan utama PGN telah mempersiapkan jaringan gas pipa untuk mengantarkan gas bumi sampai di lokasi pelanggan.
Sebagai turunannya, PGN pun telah menyiapkan CNG dan LNG dengan moda 'beyond pipeline' untuk memenuhi kebutuhan pelanggan industri, komersial, dan rumah tangga PGN di Jateng.
Saat ini PGN telah melayani 13.961 pelanggan rumah tangga yang tersebar di Kota Semarang dan Blora. Bersama JPEN, kerja sama ini diharapkan dapat menjangkau potensi pelanggan jargas rumah tangga sekitar 31.800 SR yang berlokasi di Kabupaten Cilacap, Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kabupaten Klaten, Kota Solo, dan D.I Yogyakarta.
Selain itu untuk memenuhi dan mendorong pemanfaatan gas bumi di wilayah baru di Jateng, PGN akan menyediakan infrastruktur gas bumi melalui perluasan kapasitas SPBG sebagai CNG Hub dan jaringan pemasaran gas bumi.
Sebagai wujud nyata dari upaya PGN tersebut, telah dilakukan optimalisasi SPBG Kaligawe yang berlokasi di wilayah Sayung dengan kapasitas 1 BBTUD yang dapat melayani kebutuhan untuk seluruh sektor pelanggan.
"Kerja sama ini juga penting untuk pelaksanaan 'research and development' terkait teknologi dan infrastruktur yang akan kita gunakan dalam penyediaan gas serta utilisasi gas bumi, baik untuk pelanggan industri, komersial, dan rumah tangga di Jateng," ujar Haryo.
Lebih lanjut Haryo menjelaskan bahwa "research and development" meliputi empat poin penting. Pertama adalah pengembangan infrastruktur gas bumi dengan moda kereta api milik PT KAI dan mini storage LNG untuk pelanggan rumah tangga, khususnya di wilayah Jateng bagian selatan, seperti Cilacap, Yogyakarta, Solo, dan Klaten.
Kedua, pengembangan "cold storage excess" dari proses regasifikasi di mini storage LNG, yang akan dimulai dengan kajian kelayakan teknis dan keekonomian. Ketiga adalah pengembangan teknologi bottling atau tabung Vertical Gas Liquid (VGL) sebagai moda untuk menyalurkan LNG ke lokasi pelanggan PGN yang jauh dari gridline pipa gas distribusi.
"Keempat adalah pemilihan infrastruktur dan teknologi untuk menginisiasi pola distribusi gas bumi di Provinsi Jateng melalui mekanisme sharing investasi dalam rangka penyerapan gas stranded source," kata Haryo.
PGN sebagai Subholding Gas PT Pertamina Persero terus berkomitmen dalam mengakselerasi pengembangan ekonomi Jateng dengan optimalisasi pemanfaatan gas bumi sebagai energi transisi.
Berita Lainnya
Jangan khawatir, Pertamina masih salurkan Pertalite untuk konsumen
Sabtu, 11 Mei 2024 3:33 Wib
MotoGP: Pembalap Bezzecchi ambisi ulangi kemenangan di Prancis
Jumat, 10 Mei 2024 7:33 Wib
Masyarakat jangan khawatir, Pertamina masih salurkan Pertalite ke konsumen
Rabu, 8 Mei 2024 16:58 Wib
PT Pertamina-Eni Italia kelola hulu migas
Sabtu, 20 April 2024 15:19 Wib
Indonesia tak tergantung BBM Timur Tengah
Sabtu, 20 April 2024 7:27 Wib
Motoris dan tim SPBU diterjunkan di jalur "contraflow"
Selasa, 16 April 2024 7:36 Wib
Pertamina jamin harga BBM stabil
Selasa, 16 April 2024 5:32 Wib
Selama Ramadhan-Lebaran, Pertamina tambah 14,4 juta tabung elpiji 3 kg
Senin, 15 April 2024 9:05 Wib