Yogyakarta mewaspadai potensi hujan dengan intensitas tinggi hingga akhir pekan

id hujan yogyakarta,mitigasi bencana,bencana alam

Yogyakarta mewaspadai potensi hujan dengan intensitas tinggi hingga akhir pekan

Polisi mengevakuasi baliho yang roboh di Condongcatur, Sleman, D.I Yogyakarta, Rabu (12/1/2022), setelah hujan deras turun disertai angin kencang. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/pras.

Yogyakarta (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Yogyakarta meminta warga mewaspadai potensi hujan dengan intensitas tinggi hingga akhir pekan.

"Dari informasi yang sudah disampaikan BMKG, dimungkinkan terjadi hujan dengan intensitas tinggi hingga Sabtu (22/1). Tentunya peringatan ini menjadi kewaspadaan bersama," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta Nur Hidayat di Yogyakarta, Kamis.

Menurut dia, BPBD Kota Yogyakarta sudah meminta seluruh Kampung Tangguh Bencana (KTB) untuk mengintensifkan pemantauan di lingkungan masing-masing dan segera melapor apabila menengarai kerawanan bencana, seperti menemukan retakan talut yang bisa membahayakan atau kenaikan permukaan air sungai.

Pada Rabu (19/1) malam, sejumlah sungai di Kota Yogyakarta permukaan airnya naik akibat hujan deras yang terjadi di daerah hulu di Kabupaten Sleman.

"Di Sungai Winongo, ketinggian air sempat menyentuh 210 centimeter dan di Sungai Code sekitar 130 centimeter. Hanya saja, penurunan muka air sungai di Winongo tidak secepat di Code karena kondisi hilir Winongo yang lebih sempit," kata Nur.

Hujan deras juga dilaporkan menyebabkan retakan talut Sungai Winongo di Kampung Pingit.

"Masih kami assessment (nilai). Jika dibutuhkan terpal, bronjong, atau karung dan pasir, maka kami siap. Persediaan masih cukup banyak," kata Nur.

BPBD juga meminta warga mewaspadai kemungkinan terjadi tanah longsor atau pohon tumbang saat hujan lebat turun.

"Puncak musim hujan terjadi pada Januari dan Februari meskipun dampak La Nina diperkirakan akan berlangsung hingga pertengahan tahun. Kewaspadaan dan mitigasi menjadi kunci dalam antisipasi bencana hidrometeorologi," kata Nur.
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024