Sleman melakukan penarikan 21 ribu ember Wolbachia pengendali DBD

id Wabup Sleman Danang ,Dinkes Sleman ,Si Wolly Nyaman ,Pengedali DBD ,Kabupaten Sleman ,Sleman ,DBD Sleman

Sleman melakukan penarikan 21 ribu ember Wolbachia pengendali DBD

Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa secara simbolis melakukan penarikan ember Si Wolly Nyaman pengendali DBD. Foto ANTARA/HO-Humas Sleman

Sleman (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sleman melalui Dinas Kesehatan Sleman bersama dengan World Mosquito Program (WMP) Yogyakarta melakukan penarikan sebanyak 21.492 buah ember Si Wolbachia Nyamuk Aman Cegah DBD di Sleman (Si Wolly Nyaman).

Penarikan dilakukan secara simbolis oleh Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa di Aula lantai 3 Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Sleman, Jumat.

Penarikan ember Si Wolly Nyaman ini dilakukan setelah masa penitipan ember yang berlangsung sejak Agustus 2021 selama enam bulan di rumah Orang Tua Asuh (OTA) dan fasilitas umum di wilayah Kabupaten Sleman.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Cahya Purnama mengatakan bahwa program Si Wolly Nyaman yang merupakan inovasi dalam pencegahan DBD ini telah terlaksana pada 13 kapanewon (kecamatan), 20 puskesmas, 39 kelurahan, dan 588 pedukuhan.

"Setelah peluncuran program pada 21 Mei 2021, implementasi Si Wolly Nyaman sempat menemui kendala dikarenakan adanya kebijakan PPKM Darurat untuk menekan penyebaran COVID-19 di Sleman," katanya.

Menurut dia, seiring terkendalinya COVID-19 kegiatan Si Wolly Nyaman di lapangan kembali berjalan dengan protokol kesehatan ketat.

Cahya menyebut hasil monitoring populasi nyamuk ber-Wolbachia pada periode pengamatan yang ketiga Desember 2021 telah mencapai 73,9 persen.

"Kondisi tersebut cukup menggembirakan meskipun masih terdapat beberapa wilayah yang belum mencapai target minimum 60 persen. Namun di tengah pandemi COVID-19 tentunya capain tersebut patut kita syukuri," katanya.

Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak yang telah terlibat dalam pelaksanaan program ini di 13 kapanewon di Kabupaten Sleman, sehingga hasil evaluasi terhadap populasi nyamuk yang ber-Wolbachia telah mencapai 73,9 persen atau di atas target minimal yang ditetapkan yakni 60 persen.

"Dalam upaya pencegahan DBD di Sleman perlu berkaca dari fenomena peningkatan kasus DBD baik secara nasional maupun lokal di Kabupaten Sleman," katanya.

Ia mengatakan, diperlukan upaya preventif tidak hanya bersikap reaktif. Program SI Wolly Nyaman ini diharapkan dapat dilakukan di 17 kapanewon di Kabupaten Sleman serta dapat dikoordinasikan dengan wilayah-wilayah daerah tetangga untuk progress penerapan program serupa.

"Saya berharap pengaplikasian program Si Wolly di Kabupaten Sleman menunjukkan hasil yang baik. Sehingga dapat menekan kasus penularan BDB di Kabupaten Sleman," katanya.
Pewarta :
Editor: Hery Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2024