Disbud Kulon Progo menggelar Festival Dalang Anak dan Remaja 2022

id Festival wayang,Kulon Progo

Disbud Kulon Progo menggelar Festival Dalang Anak dan Remaja 2022

Wakil Bupati Kulon Progo Fajar Gegana membuka Festival Dalang Anak dan Remaja 2022 di Taman Budaya Kulon Progo, Kamis (24/2). (ANTARA/HO-Humas Pemkab Kulon Progo)

Kulon Progo (ANTARA) - Dinas Kebudayaan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menggelar Festival Dalang Anak dan Remaja 2022 tingkat kabupaten dalam rangka mengembangkan budaya adiluhung yang dapat dinikmati masyarakat.

Kepala Dinas Kebudayaan Kulon Progo Niken Probo Laras di Kulon Progo, Kamis, mengatakan penyelenggaraan Festival Dalang Anak dan Remaja 2022 bertujuan memberikan apresiasi seni kepada generasi muda khususnya anak dan remaja agar dapat memahami potensi budaya Kulon Progo khususnya dan DIY pada umumnya.

Festival ini juga dalam rangka mengapresiasi dan memotivasi anak-anak dan remaja untuk menjaga ketahanan budaya.

"Festival ini juga untuk memberikan ruang kepada masyarakat untuk memahami dan mencintai budaya pewayangan di Kulon Progo dan juga sebagai ajang mengembangkan budaya yang adiluhung yang dapat dinikmati masyarakat," kata Niken.

Ia mengatakan festival digelar selama empat hari dari 24 - 27 Februari 2022 di Taman Budaya Kulon Progo dengan kategori anak mulai13.00 WIB sedang untuk kategori remaja dimulai 19.30 WIB, dan dapat disaksikan secara live streaming melalui Channel Youtube Dinas Kebudayaan Kulon Progo.

"Nantinya lima penyaji terbaik akan mendapatkan piala, piagam dan uang pembinaan. Adapun besaran uang pembinaan adalah sebesar Rp5 juta untuk penyaji terbaik pertama, kedua Rp4,5 juta, ketiga Rp4 juta, keempat Rp3,5 juta dan kelima menerima Rp3 juta," katanya.

Sementara itu, Wakil Bupati Kulon Progo Fajar Gegana mengapresiasi dalang-dalang anak dan remaja yang turut tampil dalam festival tersebut, yang telah turut aktif melestarikan budaya wayang yang adi luhung.

"Menjadi seorang dalang perlu ketekunan, saya secara pribadi dan mewakili pemkab mengapresiasi ini, ini bukti bahwa masih banyak generasi muda yang mencintai budaya lokal Indonesia dan tidak mengikuti tren budaya barat, ini aset bangsa yang harus kita dukung," kata Fajar.