DIY minta sekolah bersiap ikuti PISA 2022

id PISA 2022,peserta PISA,penilaian siswa,sekolah,berita jogja

DIY minta sekolah bersiap ikuti PISA 2022

Arsip Foto - Pembelajaran tatap muka di SMP Negeri 8, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. (HO-Humas Pemkot Yogyakarta)

Yogyakarta (ANTARA) - Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meminta sekolah-sekolah yang telah ditunjuk mematangkan persiapan untuk mengikuti Programme for International Student Assessment (PISA) pada Mei 2022.

"Kami harapkan sudah punya kualifikasi dan klasifikasi sendiri biar siswanya mendapat nilai yang bagus saat mengikuti tes PISA," kata Wakil Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Daerah DIY Suhirman di Yogyakarta, Rabu.

Suhirman mengemukakan bahwa ada 69 sekolah di DIY yang dipilih secara acak untuk mengikutsertakan siswa kelas IX dan X mengikuti tes PISA 2022.

Baca juga: Presiden minta persentase siswa berprestasi rendah diturunkan

Dia meminta sekolah-sekolah yang sudah ditunjuk untuk mengikuti PISA mengoptimalkan pembelajaran yang berkenaan dengan penafsiran bacaan, numeral, dan sains.

"Ini sudah kami sampaikan sejak awal, artinya sudah persiapan semestinya. Tidak mendadak, sehingga masing-masing sekolah kami harapkan punya strategi," katanya.

Dia meminta sekolah mengawasi kegiatan belajar mengajar dan penyediaan sarana penunjang agar kualitas pendidikan tetap terjaga meskipun pembelajaran tatap muka masih harus dilaksanakan secara terbatas.

"Supaya guru-guru menyiapkan sumber belajarnya lebih lengkap, supaya bisa dipelajari di rumah sumber belajarnya," kata dia.

Menurut informasi yang disiarkan di laman resmi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, PISA yang diinisiasi oleh Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) adalah studi yang dilakukan untuk mengevaluasi sistem pendidikan.

Dalam studi yang dilakukan setiap tiga tahun itu, siswa berusia 15 tahun dari sekolah-sekolah yang dipilih secara acak menjalani tes mata pelajaran utama, yaitu membaca, matematika, dan sains.

Hasil tes yang bersifat diagnostik itu memberikan informasi yang berguna untuk perbaikan sistem pendidikan.

PISA diikuti oleh lebih dari 70 negara di seluruh dunia dan Indonesia berpartisipasi dalam studi itu sejak tahun 2000.