"Program BKL ini adalah bagian dari Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) di Sulsel yang terus didorong," kata Kepala Perwakilan BKKBN Sulsel Hj Andi Ritamariani di Makassar, Jumat.
Dia mengatakan, khusus BKL ini pada 2021 lalu BKKBN Sulsel menjadi percontohan nasional atas kesuksesan dalam program pelayanan ramah lansia di provinsi ini.
Hal tersebut menjadi kebanggan tersendiri, karena Kaper BKKBN Sulsel diundang mempresentasikan hal tersebut di Istana Negara.
Berdasarkan data BKKBN Sulsel pada 2021 diketahui, terdapat sekitar 751 kelompok BKL yang tersebar di 24 kabupaten/kota. Sejumlah dari binaan BKL itulah yang kemudian menjadi percontohan nasional.
Dari jumlah kelompok BKL tersebut, pelayanan sudah dilakukan sebanyak 658 kelompok BKL atau sekitar 87,6 persen dari total kelompok BKL yang ada.
Untuk menyukseskan program BKL di lapangan, BKKBN Sulsel menjalin kemitraan dengan instansi atau lembaga lainnya diantaranya Kemenag pemerintah daerah setempat dan juga sejumlah perguruan tinggi.
Sebagai contoh, dampingan BKKBN di Desa Lestari, Kecamatan Tomoni, Kecamatan Luwu Timur, Sulsel bekerja sama dengan Kemenag setempat senantiasa aktif melakukan penjangkauan dan penyuluhan pada kelompok Lansia berumur 60 - 70 tahun.
Salah seorang Penyuluh Agama Islam di Kecamatan Tomoni, Tukinah senantiasa melakukan pendampingan pada BKL dengan memotivasi para Lansia untuk tetap produktif dan mandiri.
Tukinah yang juga Lansia di BKL Desa Lestari terus menebar kebaikan dengan nasihat agama dan motivasi agar para Lansia lainnya dapat mandiri dan mengurusi dirinya sendiri, sehingga tidak menjadi beban keluarga.
