Pemerintah fasilitasi Instiper didik 60 mahasiswa baru berkompetensi sawit

id Instiper Yogyakarta ,Kuliah perdana

Pemerintah fasilitasi Instiper didik 60 mahasiswa baru berkompetensi sawit

Pembukaan Kuliah Tahun Akademik 2022/2023 Institut Pertanian Stiper (Instiper) Yogyakarta di Grha Instiper Yogyakarta, Kamis (18/8/2022) (Foto Humas Instiper Yogyakarta)

Yogyakarta (ANTARA) - Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian, memfasilitasi pembiayaan Institut Pertanian Stiper (Instiper) Yogyakarta, untuk mendidik 60 mahasiswa baru tahun akademik 2022/2023 dengan kompetensi Agroteknologi Sawit dan Agribisnis Sawit.

"Pada tahun ini Instiper dipercaya pemerintah melalui DitjenBun dengan fasilitasi pembiayaan BPDPKS (Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit) untuk mendidik 60 mahasiswa dengan kompetensi Agroteknologi Sawit dan Agribisnis Sawit," kata Rektor Instiper Harsawardana dalam pembukaan kuliah di Grha Instiper Yogyakarta, Kamis.

Menurut dia, fasilitasi pemerintah ini mengikuti program-program beasiswa yang telah diberikan terdahulu untuk program Diploma Satu (D1) (Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta/AKPY). Beasiswa D1 dari anak-anak petani telah terjalin sejak enam tahun lalu dengan lebih dari 1.000 mahasiswa.

Baca juga: Dirjen Perkebunan: Industri perkebunan sektor penting bagi Indonesia

Oleh karena itu, pihaknya mengucapkan terima kasih atas kepercayaan Ditjen Perkebunan Kementan atas kepercayaannya telah mengirimkan mahasiswa ke Instiper dan AKPY melalui beasiswa BPDPKS (Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit).

"Instiper saat ini juga telah bekerjasama dengan berbagai perusahaan perkebunan dan perhutanan, selain itu bekerja sama dengan pemerintah Kabupaten Nias Selatan, Kabupaten Blora, Kabupaten Temanggung dan pemerintah daerah lainnya," katanya.

Lebih lanjut, Rektor mengatakan, Institut Pertanian Stiper, sebagai perguruan tinggi di bidang perkebunan dan perhutanan, bertujuan untuk mencetak sumber daya manusia (SDM) yang handal yang siap menghadapi dunia usaha dan dunia industri.

"Perkembangan era industri 4.0 yang kian pesat dan berdampak pada perubahan kebutuhan dunia kerja dan dunia industri yang mengharuskan lulusan pendidikan tinggi untuk memiliki kemampuan yang disebut dengan istilah HOTS (High Order Thinking Skill), khususnya di bidang agroindustri," katanya.

Selain itu, tuntutan SDM ke depan khususnya di bidang perkebunan, pertanian dan perhutanan adalah kemampuan penguasaan teknologi industri 4.0 seperti Maha Data dan Analisa Data, Kecerdasan Buatan, Robotika, Drone, Rekayasa Genetik, Komputasi Awan, IoT (Internet of Thing) dan lain-lain.

Untuk menghadapi tuntutan itu, Instiper Yogyakarta berkomitmen memberikan wadah bagi mahasiswa untuk mengembangkan bakat dan meningkatkan kompetensi atau keterampilan akademik melalui kegiatan ko-kurikuler.

"Kegiatan ko-kurikuler yang diwadahi melalui Instiper Academy merupakan kegiatan pendamping kurikulum yang dibentuk dalam rangka mendukung pencapaian kompetensi lulusan pada era Mereka Belajar Kampus Merdeka (MBKM)," katanya.

Melalui Instiper Academy, mahasiswa akan mendapatkan materi pelatihan secara intensif, sehingga dapat mengembangkan diri di luar kegiatan kurikulernya.

Kemudian, lanjutnya, sejalan dengan kebijakan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan Ristek mengenai MBKM, Instiper telah membangun sarana dan prasarana yang disertai dengan penguatan SDM dan pengembangan struktur organisasi guna mendukung pembelajaran secara daring.

"Di antaranya pembangunan studio video conference dan kelas-kelas khusus yang dilengkapi dengan peralatan multimedia, seperti kelas hybrid learning, smart classroom, ruang studio untuk webinar serta fasilitas pembuatan materi pembelajaran berbasis audio visual," katanya.


Baca juga: Instiper Yogyakarta membentuk akademi dengan pendekatan komunitas hobi