Yogyakarta (ANTARA) - Pedagang di Teras Malioboro 2 yang merupakan eks pedagang kaki lima di kawasan Malioboro, Kota Yogyakarta, DIY, mengaku belum menerima informasi resmi terkait rencana pemindahan ke Teras Malioboro 1 dan memilih fokus untuk memulihkan ekonomi akibat pandemi selama dua tahun terakhir.
"Kami belum mendapat sosialisasi atau informasi resmi. Hanya mendengar dari media saja soal rencana tersebut," kata Ketua Koperasi Paguyuban PKL Malioboro Tri Dharma Rudiarto di Yogyakarta, Selasa.
Menurut dia, pedagang di Teras Malioboro 2 menyadari sepenuhnya bahwa lokasi relokasi yang ditempati saat ini hanya bersifat sementara, karena lokasi tersebut juga akan digunakan untuk pembangunan Jogja Planning Gallery yang dipusatkan di Gedung DPRD DIY.
Hanya saja, lanjut Rudiarto, belum ada sosialisasi resmi terkait detail pemindahan yang rencananya akan dilakukan ke Teras Malioboro 1.
"Belum ada pemberitahuan apapun yang sifatnya detail. Termasuk nanti lokasi penempatan, luas lapak dan lain-lainnya. Jadi, kami belum fokus ke sana," katanya.
Rudiarto menambahkan sekitar 1.000 pedagang yang saat ini menempati Teras Malioboro 2 memilih untuk fokus pada upaya memulihkan kembali perekonomian mereka yang sempat terpuruk akibat pandemi COVID-19.
"Omzet yang diterima pedagang pun masih belum merata. Ada yang sudah mampu meraup keuntungan tetapi ada juga yang belum. Masih butuh pembenahan supaya ada pemerataan," katanya.
Saat relokasi pada awal Februari, penempatan pedagang di Teras Malioboro 2 dilakukan dengan cara undian. Pedagang yang mendapat lokasi lapak strategis lebih mampu beradaptasi dengan perubahan dan bisa meraup omzet yang baik.
"Ada pedagang yang dulunya mungkin menempati lokasi kurang baik tetapi saat undian di Teras Malioboro 2 mendapat tempat strategis jadi lebih mudah dijangkau konsumen. Ada pula sebaliknya, saat di Teras Malioboro 2 belum bisa untung karena lapaknya kurang strategis," katanya.
Sebelumnya, Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Unit Pelaksana Teknis Kawasan Cagar Budaya melakukan validasi untuk kebutuhan kontrak penggunaan lapak sekaligus verifikasi data pedagang.
Rudi berharap, validasi yang dilakukan tersebut dapat ditindaklanjuti dengan pembagian zonasi pedagang sesuai dengan jenis dagangan mereka sehingga tidak campur seperti saat ini. "Sekarang, kan, masih campur. Ada pedagang kuliner, suvenir, kerajinan, pakaian," katanya.
Dengan penentuan zonasi sesuai jenis dagangan, Rudi berharap, ada pemerataan omzet di Teras Malioboro 2 dan pedagang maupun wisatawan yang datang akan merasa lebih nyaman.
Berita Lainnya
Pemda DIY memastikan relokasi pedagang Teras Malioboro 2 pada 2025
Jumat, 23 Agustus 2024 14:08 Wib
PKL di Teras Malioboro 2 inginkan ruang dialog sebelum direlokasi
Rabu, 17 Juli 2024 17:01 Wib
Pemda DIY merelokasi 1.041 pedagang Teras Malioboro 2 pada 2025
Senin, 15 Juli 2024 23:35 Wib
Jokowi mengajak cucu naiki andong keliling Malioboro Yogyakarta
Sabtu, 25 Mei 2024 10:06 Wib
Pemkab Sleman berkomitmen bantu selesaikan SHM Apartemen Malioboro City
Rabu, 1 Mei 2024 19:15 Wib
Pasar Beringharjo Yogyakarta
Senin, 18 Maret 2024 14:33 Wib
Gunungan oleh-oleh khas Yogyakarta setinggi 11 meter di Malioboro pecahkan Rekor MURI
Selasa, 5 Maret 2024 18:19 Wib
Belum selesai dengan kasus Hotel Top Malioboro, SKN kembali dilaporkan terkait dugaan penipuan investasi hotel dengan motif sama
Kamis, 29 Februari 2024 18:41 Wib