Jakarta (ANTARA) - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) berharap penyebab penyakit gangguan ginjal akut dapat segera ditemukan, mengingat jumlah korban yang terus bertambah.
"KPAI berharap penyebabnya segera ditemukan karena korbannya sudah berada di angka 200 lebih," kata Kepala Divisi Pengawasan, Monitoring, dan Evaluasi KPAI Jasra Putra, kepada ANTARA, di Jakarta, Rabu.
Menurut Jasra Putra, kasus ini sudah cukup lama terjadi dan belum menemukan titik terang penyebabnya sehingga korban terus berjatuhan.
"Situasi ini sudah setahun dan belum mendapatkan titik terang penyebabnya," katanya.
Pihaknya pun sudah berkoordinasi dengan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) terkait penyakit ini. IDAI mengklarifikasi bahwa kasus gangguan ginjal akut di Indonesia berbeda dengan kasus yang terjadi di India.
Jasra Putra mengatakan KPAI membuka pos layanan pengaduan dalam rangka meneruskan informasi yang tepat kepada masyarakat dan mendekatkan informasi mekanisme rujukan.
Menurut dia, dalam layanan pengaduan KPAI sejak Januari sampai September 2022 terdapat 3.164 aduan yang dibagi dalam kluster Pemenuhan Hak Anak (PHA) sebesar 1.689 aduan dan kluster Perlindungan Khusus Anak (PKA) sebesar 1.475 aduan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: KPAI harap penyebab penyakit gangguan ginjal akut segera ditemukan
Berita Lainnya
KPAI sesalkan warga membiarkan anak dalam keluarga berkonflik
Kamis, 7 Desember 2023 15:17 Wib
Aksi Bela Palestina Monas kedepankan kepentingan anak
Minggu, 5 November 2023 8:18 Wib
Pemahaman "digital parenting" penting untuk kontrol anak bermedsos
Jumat, 14 Juli 2023 16:10 Wib
Harus hadir di kehidupan anak, sosok ayah
Kamis, 1 Juni 2023 7:35 Wib
Lingkungan wajib awasi pengasuhan anak
Kamis, 11 Mei 2023 6:04 Wib
131 balita kena gangguan ginjal
Jumat, 14 Oktober 2022 7:53 Wib