Yogyakarta (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Sardjito Yogyakarta belum membutuhkan obat antidotum Fomepizole untuk dua pasien anak penderita gangguan ginjal akut yang masih dirawat di rumah sakit rujukan itu.
"Untuk dua pasien kita belum membutuhkan obat tersebut," kata Kepala Bagian Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito Banu Hermawan saat dihubungi di Yogyakarta, Rabu.
Menurut Banu, RSUP Dr Sardjito telah mendapat tawaran terkait obat tersebut akan tetapi belum diambil.
"Sudah ditawari, namun belum diambil karena dua kasus yang ranap (rawat inap) saat ini berbeda," kata dia.
Seperti diketahui, dari 13 pasien gangguan ginjal akut yang tercatat di RSUP Dr Sardjito sejak Januari 2022 hingga Oktober 2022, tujuh dinyatakan meninggal dunia, empat sembuh, dan dua lainnya masih menjalani rawat inap.
Dua anak yang masih menjalani rawat inap tersebut sudah dirawat di ruang perawatan biasa setelah kondisinya berangsur membaik.
Anggota tim medis dari Divisi Nefrologi Anak RSUP Dr Sardjito dr. Kristia Hermawan mengatakan seluruh pasien anak penderita gangguan ginjal akut di RSUP Dr Sardjito termasuk empat yang telah sembuh belum ada yang menggunakan obat antidotum Fomepizole dari Kemenkes.
Menurut dia, penanganan medis yang dilakukan seluruhnya berupa pengobatan suportif hingga tindakan terapi pengganti ginjal berupa dialisis bagi pasien yang terindikasi.
Metode dialisis yang dilakukan, kata dia, dapat berupa hemodialisis yaitu terapi cuci darah dengan mesin atau peritoneal dialisis yaitu cuci darah dengan pemasangan selang pada rongga perut yang dapat dikerjakan tanpa mesin.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan Indonesia telah mendatangkan Fomepizole dari Singapura dan diuji coba kepada sepuluh dari 11 pasien AKI di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta dan hasilnya kondisi pasien membaik, sebagian stabil.
Menkes mengatakan Indonesia sejauh ini telah menerima 20 vial fomepizol dari Singapura dan dijadwalkan menerima 16 vial lagi dari Australia pada Senin malam ini atau Selasa (25/10) pagi.
"Kita sedang proses untuk beli dari Amerika (Serikat), mereka punya stok enggak terlampau banyak di sana. Kita juga sekarang sedang dalam proses untuk beli dari Jepang, mereka ada stok sekitar 2.000-an," katanya.
Berita Lainnya
Ingin miliki ginjal sehat, ini rekomendasi pola makannya
Selasa, 19 Maret 2024 6:58 Wib
Beasiswa kursus hemodialisa untuk perawat penting di Indonesia
Jumat, 15 Maret 2024 13:01 Wib
Penderita gagal ginjal kini mudah memperoleh rujukan cuci darah
Kamis, 14 Maret 2024 6:21 Wib
Awas, kelebihan garam sebabkan penyakit ginjal kronis
Selasa, 16 Januari 2024 7:22 Wib
Ini takaran konsumsi air yang tepat sesuai usia
Selasa, 16 Januari 2024 7:20 Wib
Obat baru "finerenone" tangani penyakit ginjal kronis
Senin, 15 Januari 2024 15:56 Wib
Baca, Bantuan korban gagal ginjal akut hingga biaya haji 2024
Kamis, 11 Januari 2024 7:12 Wib
Kebiasaan jarang minum air putih sebabkan cuci darah pada usia muda
Rabu, 18 Oktober 2023 14:54 Wib