Bupati Sleman targetkan tiga persen prevalensi stunting

id Stunting di Sleman ,Dinas kesehatan Sleman ,Bupati Sleman ,Kabupaten Sleman ,Sleman

Bupati Sleman targetkan tiga persen prevalensi stunting

Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo saat menghadiri Diseminasi Pengukuran dan Publikasi Stunting di Sleman, Senin (28/11/22). ANTARA/HO-Bagian Prokopim Setda Sleman

Sleman (ANTARA) - Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta Kustini Sri Purnomo menargetkan angka tiga persen dalam prevalensi stunting meskipun capaian angka penurunan stunting di Kabupaten Sleman saat ini sudah berhasil mengungguli capaian nasional.

"Kinerja tetap harus ditingkatkan. Kita perlu menargetkan ulang penekanan prevalensi stunting Kabupaten Sleman hingga di angka tiga persen melalui internvensi spesifik dan sensitif dalam jangka waktu dua tahun ke depan," kata Kustini pada Diseminasi Pengukuran dan Publikasi Stunting di Sleman, Senin.

Kegiatan yang diselenggarakan Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman ini merupakan upaya untuk mendapatkan dan mempublikasikan data prevalensi stunting terkini.

Baca juga: Dinkes Yogyakarta edukasi remaja putri penuhi gizi seimbang cegah stuntingBaca juga: 18 perguruan tinggi di Jateng dan DIY dilibatkan cegah stunting

Kustini juga menyampaikan pentingnya hasil pengukuran yang didapat untuk memperkuat komitmen pemerintah daerah dan masyarakat dalam gerakan pencegahan dan penurunan stunting.

"Upaya pengukuran untuk menurunkan angka stunting perlu dukungan dari seluruh elemen masyarakat khususnya tenaga kesehatan mulai dari posyandu, puskesmas baik tingkat kapanewon (kecamatan) dan kelurahan," katanya.

Ia berharap agar forum ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk menyusun perencanaan dalam rangka pengukuran dan publikasi stunting.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Cahya Purnama mengatakan bahwa Dinas Kesehatan sebagai penanggung jawab pengukuran dan publikasi stunting, telah melakukan pengukuran status gizi terutama stunting pada balita.

Data pengukuran tinggi badan balita di-input dalam aplikasi elektronik pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat ( e-PPGBM) yang di-entry oleh petugas gizi dibantu oleh kader.

"Kami berharap hasil dari pengukuran stunting balita ini dapat dilakukan diseminasi pada setiap pertemuan lintas program maupun OPD terkait, sehingga dapat dipakai sebagai dasar penyusunan kebijakan maupun kegiatan lain terkait stunting," katanya.

 

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Sleman targetkan tiga persen prevalensi stunting
Pewarta :
Editor: Mahmudah
COPYRIGHT © ANTARA 2024