Pemkot Yogyakarta memperkuat ekosistem industri kreatif melalui PDIN

id Pusat Desain Industri Nasional,PDIN,Yogyakarta,ekosistem industri kreatif,industri kreatif

Pemkot Yogyakarta memperkuat ekosistem industri kreatif melalui PDIN

Salah satu produk kreatif berupa tegel yang dipamerkan di ruang pamer Pusat Desain Industri Nasional (PDIN) Yogyakarta, Jumat (23/12/2022) (ANTARA/Eka AR)

Yogyakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Yogyakarta berupaya terus memperkuat ekosistem industri kreatif dengan berbagai cara, salah satunya dengan melalui gedung Pusat Desain Industri Nasional (PDIN) yang berlokasi di Jalan C Simanjuntak.

"Hari ini, kami bertemu dengan berbagai pemangku kepentingan untuk saling mendukung dan lebih menguatkan lagi ekosistem industri kreatif yang sebenarnya sudah terbentuk di Yogyakarta," kata Kepala Dinas Perindustrian Koperasi dan UKM Kota Yogyakarta Tri Karyadi Riyanto di Yogyakarta, Jumat.

Dalam pertemuan tersebut, Pemerintah Kota Yogyakarta mengenalkan berbagai fasilitas yang bisa diakses pelaku industri kreatif di PDIN, salah satunya ruang pamer yang juga sudah dimanfaatkan oleh sejumlah pelaku industri kreatif.

Selain itu, masih ada beberapa fasilitas pendukung lain yang bisa digunakan seperti ruang workshop sesuai fungsi utama PDIN yaitu riset dan pengembangan desain untuk pelaku industri kreatif.

"Saat ini, kami terus berupaya menyelesaikan proses pembangunan gedung yang ditargetkan tuntas pada akhir Desember. Sekarang, capaian pembangunan sekitar 98 persen," katanya.

Meskipun demikian, lanjut dia, sejumlah penyempurnaan tetap akan dilakukan pada tahun depan agar gedung dan fasilitas di PDIN berfungsi optimal untuk selanjutnya diluncurkan secara resmi bertepatan dengan ulang tahun Pemerintah Kota Yogyakarta pada 7 Juni.

Sembari menunggu peluncuran secara resmi, gedung akan tetap dioperasionalkan dengan fungsi utama untuk riset dan pengembangan tiga komoditas kreatif dari kayu, logam, dan fesyen beserta turunannya.

"Untuk komoditas kreatif lain tetap akan dijalankan meskipun tidak masuk dalam daftar prioritas," katanya yang memastikan layanan PDIN tidak hanya terbatas untuk pelaku industri kreatif di Yogyakarta saja tetapi juga untuk nasional.

Mengenai pemeriksaan yang dilakukan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) terkait tender pembangunan gedung PDIN, Tri Karyadi menyebut proses lelang bukan menjadi kewenangannya meskipun ia bertindak sebagai pejabat pembuat komitmen untuk proyek tersebut.

"Saya hanya menjalankan hasil dari lelang yang dilakukan oleh Bagian Pengadaan Barang dan Jasa. Istilahnya hanya dilimpahi hasil lelang dan kemudian saya laksanakan," katanya.

KPPU menyelidiki kemungkinan keterlibatan mantan Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti dalam proses lelang pembangunan gedung PDIN. Mantan wali kota tersebut diduga terlibat persekongkolan lelang untuk mengatur pemenang tender.

Sementara itu, salah satu pelaku industri kreatif yang memanfaatkan ruang pamer di PDIN Khairul Muzaki Syarif yang memiliki produk gitar dengan merk Zakzak mengaku senang karena mendapat kesempatan memamerkan karya di PDIN.

"Ke depan, saya berharap bisa menjalin kolaborasi yang lebih luas untuk mengembangkan produk termasuk dibantu membuat prototipe gitar yang berkualitas," katanya.

Produk Zakzak gitar sudah digunakan oleh sejumlah musisi seperti dari grup band Shaggy Dog serta Bujana dari Gigi.

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2025