Yogyakarta (ANTARA) - PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) membukukan pembiayaan baru total sebesar Rp31,7 triliun pada tahun 2022.
"Pertumbuhan pembiayaan baru itu sekitar 18 persen. Jadi, pertumbuhannya cukup bagus," kata Direktur Utama PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) Dewa Made Susila di Yogyakarta, Selasa (10/1).
Made Susila mengatakan Adira Finance menargetkan pertumbuhan pembiayaan baru pada 2023 sekitar 15 persen. Namun, pertumbuhan itu sangat tergantung industri otomotif karena sekitar 80 persen merupakan pembiayaan otomotif, sedangkan sekitar 20 persen non-otomotif.
Ia menjelaskan, pembiayaan otomotif meliputi mobil baru sekitar 30 persen, sepeda motor baru sekitar 29 persen, mobil bekas 15 persen, sepeda motor bekas 7 persen, dan pembiayaan non-otomotif sekitar 19 persen.
Untuk nominalnya, menurut Made, pembiayaan mobil baru sebesar Rp9,4 triliun, sepeda motor baru Rp9,3 triliun, mobil bekas Rp4,7 triliun, sepeda motor bekas Rp2,1 triliun, dan pembiayaan non-otomotif sebesar Rp6,2 triliun.
"Produk kami dikelompokkan menjadi tiga, yakni pembiayaan otomotif roda dua dan roda empat, pembiayaan multiguna seperti kesehatan, pendidikan, dan umrah, serta produk pembiayaan bukan milik kami seperti asuransi dan perbankan," kata Made.