Politik dan olahraga jangan dicampuradukkan, pinta Menpora

id menpora,Dito Ariotedjo,pssi,noc indonesia

Politik dan olahraga jangan dicampuradukkan, pinta Menpora

Menpora Ario Bimo Nandito Ariotedjo mengucapkan sumpah saat dilantik Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Senin (3/4/2023). Ario Bimo Nandito Ariotedjo resmi dilantik sebagai Menpora sisa jabatan 2019-2024 menggantikan Zainudin Amali. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/aww.)

Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Dito Ariotedjo menegaskan politik dan olahraga tidak bisa dicampuradukkan.

"Saya sepakat dengan Pak Presiden (Joko Widodo) bahwa politik dan olahraga tidak bisa dicampuradukkan," kata Dito saat ditemui usai Sertijab Menpora di Jakarta, Selasa.

Adapun pernyataan itu mengacu pada keputusan FIFA mencoret Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 pada 29 Maret serta beberapa persoalan terkait keikutsertaan timnas Israel di beberapa kompetisi olahraga dunia yang diselenggarakan di Indonesia.

Namun, Menpora berpendapat bahwa diplomasi dan komunikasi yang baik dapat menjadi upaya awal agar Indonesia tetap bisa menjadi tuan rumah ajang olahraga bergengsi tahun ini.

"Berkaca pada pengalaman Piala Dunia U-20, saya sebagai Menpora akan mengedepankan komunikasi, (upaya) kolaboratif, dan saya akan menghubungkan seluruh stakeholder agar perbedaan itu ada titik temunya," ujar Dito.

"Jadi saya rasa dengan diplomasi dan juga koordinasi semua bisa dijalani," imbuhnya.



Sependapat, Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI/NOC Indonesia) Raja Sapta Oktohari mengatakan olahraga harus dibebaskan dari politik dan kepentingan di dalamnya.

"Olahraga itu harus dibebaskan dari politik. Saya sebagai Presiden Komite Olimpiade Indonesia, penjaga Olympic Charter, menjunjung asas Olimpiade yang harus bebas dari diskriminasi," kata Okto.




Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menpora tegaskan politik dan olahraga tak bisa dicampuradukkan
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024