Jakarta (ANTARA) - Gerakan UI Mengajar (GUIM) Angkatan 13 telah menyelesaikan survei pertama di lima kecamatan Kabupaten Pesawaran, Lampung, yang akan menjadi daerah sasaran aksi pengabdian pada awal 2024.
"Survei pertama ini membahas mengenai permasalahan anak dan perempuan, termasuk bagaimana pendidikan anak seharusnya berjalan, baik di lingkungan keluarga maupun sekolah," kata Anggota Tim Survei GUIM Umar di Jakarta, Sabtu.
Umar bersama 14 mahasiswa mengunjungi enam kecamatan di titik survei, yakni Kecamatan Negeri Katon, Kecamatan Padang Cermin, Kecamatan Tegineneng, Kecamatan Kedondong, Kecamatan Way Khilau, dan Kecamatan Way Ratai.
Ia mengatakan permasalahan tersebut disebabkan kasus perkawinan anak, pelecehan seksual, perundungan, hingga dilema yang dialami guru terhadap aturan untuk tidak melakukan tindak kekerasan terhadap muridnya.
"Untuk itu, kehadiran Gerakan UI Mengajar diharapkan mampu mengatasi permasalahan tersebut, salah satunya dengan kerja sama dengan masyarakat, khususnya orang tua siswa. Apalagi dengan adanya program kelas informal yang berkaitan dengan isu-isu tersebut," ujarnya.
Umar mengatakan perlu strategi yang tepat untuk menjadi fondasi dari rancangan aksi pengabdian pada awal 2024 nanti. Tim Survei GUIM 13 berharap bahwa data yang didapatkan dari survei pertama ini akan memberikan wawasan yang mendalam tentang kebutuhan pendidikan di wilayah sasaran.
Sejak diberangkatkan pada 30 Juli 2023, Tim Survei GUIM tiba di Kabupaten Pesawaran pada keesokan harinya, setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih 12 jam.
Kedatangan Tim Survei GUIM 13 disambut oleh para pemangku kepentingan di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Pesawaran.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Gerakan UI Mengajar telah selesaikan survei pertama di Pasawaran