Masyarakat Bantul diimbau waspadai penyakit saluran pernapasan di musim kemarau

id Dinkes Bantul ,Potensi penyakit musim kemarau ,Saluran pernapasan

Masyarakat Bantul diimbau waspadai penyakit saluran pernapasan di musim kemarau

Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (ANTARA/Hery Sidik)

Bantul (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta mengimbau masyarakat di daerah ini untuk mewaspadai potensi terkena penyakit yang berhubungan dengan saluran pernapasan pada puncak musim kemarau tahun ini.

"Di musim kemarau ini yang jelas ada beberapa penyakit yang perlu kita waspadai, karena berpotensi muncul. Yang pertama, penyakit yang berhubungan dengan saluran pernapasan," kata Kepala Dinas Kesehatan Bantul Agus Tri Widiyantara di Bantul, Jumat.

Salah satunya, kata Agus Tri, adalah penyakit infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), yang mana pada Agustus 202, keluhan pada kasus tersebut  mengalami kenaikan.

"Mungkin sekarang ini sudah banyak yang kena ISPA, namun ringan-ringan saja, dan tidak perlu mendapat perawatan di rumah sakit," katanya.

Meski demikian, pihaknya belum mendapatkan angka pasti kasus ISPA di Bantul, namun di bulan Agustus 2023, memang ada peningkatan pasien ISPA dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya.

Selain ISPA, kata dia, di musim kemarau ini pasokan air bersih juga berkurang. Oleh karena itu, masyarakat juga perlu mewaspadai potensi penyakit yang berhubungan dengan saluran pencernaan.

"Jadi, mungkin karena airnya tidak terlalu banyak, terus masyarakat juga menggunakan air yang mungkin kurang bersih. Nah, ini yang berpotensi terjadi penyakit yang mengganggu saluran pencernaan, itu yang kita waspadai," katanya.

Selain itu, kata dia, potensi penyakit mata, karena pada musim kemarau debu berterbangan, sehingga berpotensi masuk ke mata hingga membuat iritasi dan sebagainya.

Dia mengatakan tips dan pencegahan agar terhindar dari penyakit-penyakit tersebut. Penyakit ini lebih banyak berhubungan juga dengan virus, yang pertama tentunya meningkatkan daya tahan tubuh.

"Tentunya dengan mengonsumsi makanan bergizi atau dengan aktivitas fisik untuk menjaga kebugaran tubuh agar tidak mudah terkena penyakit," katanya.

Kemudian, kata dia, ketika masyarakat berada di tempat-tempat yang berpotensi banyak debu berterbangan sebaiknya memakai masker, bahkan menggunakan kaca mata untuk menghindari debu masuk ke mata.

"Kalau saat pandemi kita mencegah COVID-19 dengan selalu memakai masker, sekarang kita cegah penyakit juga dengan menggunakan masker, dan selalu menjaga pola hidup bersih dan sehat," katanya.