Konsep kurikulum "link and match" atasi pengangguran terdidik, ini kata Ganjar

id Ganjar Pranowo,kurukulum pendidikan,tenaga kerja,pengangguran

Konsep kurikulum "link and match" atasi pengangguran terdidik, ini kata Ganjar

Ganjar Pranowo pada acara Mata Najwa "3 Bacapres Bicara Gagasan" di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Selasa (19/9/2023). (ANTARA/HO-Tim Media Ganjar)

Jakarta (ANTARA) - Mantan Gubernur Jawa Tengah sekaligus bakal calon presiden Ganjar Pranowo menyatakan konsep link and match kurikulum dengan perusahaan dapat mengatasi pengangguran terdidik di Indonesia.

"Problem pengangguran terdidik harus diselesaikan secara komprehensif. Hal yang paling utama adalah dengan memperbaiki kualitas pendidikan," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.

Ganjar menegaskan sistem pendidikan di Indonesia harus diubah. Konsep link and match dengan perusahaan harus dilakukan agar 100 persen lulusan bisa mendapat pekerjaan.

"Yang butuh mereka adalah perusahaan maka kurikulumnya harus fleksibel. Link and match kurikulum dengan perusahaan mutlak dilakukan agar lulusan sekolah baik SMK sampai perguruan tinggi tidak menganggur," jelasnya.

Hal itu disampaikan Ganjar dalam acara Mata Najwa "3 Bacapres Bicara Gagasan" di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Selasa (19/9).

Ganjar mencontohkan di Australia, kurikulum pendidikan mengikuti tren pekerjaan. Ketika pekerjaan yang sedang ramai adalah pekerjaan di bidang teknologi, maka kurikulum pendidikan di negara itu akan diarahkan ke sana.

"Jadi, kurikulumnya mengikuti kebutuhan pekerjaan yang ada. Tidak saklek seperti saat ini," katanya.

Ganjar mencontohkan saat dia memimpin Jawa Tengah, ia mendirikan tiga SMKN Jateng boarding school yang dikhususkan bagi siswa miskin. Ganjar juga menggandeng perusahaan agar itu terlibat dalam penyusunan kurikulum dan metode pengajaran.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Ganjar Pranowo: Konsep link and match atasi pengangguran terdidik