Pemkab Bantul berdayakan koperasi dorong pertumbuhan sentra industri

id Sentra kerajinan Bantul ,Berdayakan koperasi ,Tumbuhkan sentra industri kreatif

Pemkab Bantul berdayakan koperasi dorong pertumbuhan sentra industri

Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Bantul Agus Sulistiyana. ANTARA/Hery Sidik

Bantul (ANTARA) - Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memberdayakan peran koperasi binaannya dalam mendorong pertumbuhan produksi kerajinan di sentra-sentra industri kreatif daerah ini.

Kepala Dinas Koperasi UKM, Perindustrian dan Perdagangan Bantul Agus Sulistiyana di Bantul, Selasa, mengatakan, saat ini sentra-sentra industri dan sentra UKM di Bantul harus didorong tumbuh yang sebanyak-banyaknya, karena itu merupakan ekosistem ekonomi kreatif.

"Jadi ketika sentra industri itu ekosistem ekonomi, maka di situ harus ada yang berusaha atau juragan yang menyediakan bahan baku, jadi kalau bisa bahan baku harus ada di situ, dan siapa yang bisa menyiapkan, kami punya binaan koperasi," katanya.

Dengan melibatkan fungsi koperasi binaan pemerintah dalam menyiapkan bahan baku, maka setidaknya produksi kerajinan di sentra-sentra industri kreatif terus berlanjut, apalagi saat ini diakui ada sentra sentra kerajinan yang kesulitan mendapat bahan baku.

"Misalnya gerabah Kasongan itu semakin kesulitan bahan baku tanah liat, dulu ketika di Selarong bisa digunakan sekarang tidak bisa, dulu bisa ambil tanah liat dekat di Godean, sekarang sudah tidak bisa, artinya bahan baku makin sulit, dan semakin mahal," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, kalau kemudian ekosistem hulu dan hilirnya dalam arti mulai dari bahan baku hingga produksi di sentra kerajinan saling mendukung, tentu semakin mendorong pertumbuhan sentra-sentra dan berdampak pada perekonomian masyarakat setempat.

Selain dari pemerintah, kata dia, bisa juga kolaborasi dengan badan usaha milik kelurahan (BUMKal) yang terdapat di desa-desa, terlebih saat ini belum banyak BUMKal yang kemudian andil di tengah tengah sentra industri.

Dia mengatakan, seperti misalnya industri jamu di Desa Wisata Canden, pihaknya sudah berkomunikasi dengan lurah atau kepala desa, agar tanah kas desa yang dikelola BUMKal bisa ditanami bahan baku untuk produksi jamu, namun belum mendapat respon.

"Kemudian juga desa lainnya, kalau itu bisa berjalan, tentu sangat bagus, artinya nanti akan tercukupi bahan baku bahan baku, hanya saja ini memang ada binaan dari OPD (organisasi perangkat daerah) lain, seperti Dinas Pertanian dan sebagainya," katanya.