Gegara asap kebakaran karhutla, penerbangan Sampit-Surabaya batal

id Penerbangan sampit-surabaya batal, wings air, sampit, bandara haji asan sampit, asap karhutla, kebakaran hutan, kebakara

Gegara asap kebakaran karhutla, penerbangan Sampit-Surabaya batal

Penumpang jurusan Sampit-Surabaya di Bandara Haji Asan Sampit hanya bisa pasrah menerima keberangkatan pesawat terpaksa dibatalkan akibat jarak pandang terganggu pekatnya asap kebakaran lahan, Minggu (8/10/2023). (ANTARA/Norjani)

Sampit (ANTARA) - Penerbangan rute Sampit-Surabaya di Bandara Haji Asan Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah pada Minggu siang terpaksa dibatalkan karena jarak pandang terganggu akibat asap kebakaran lahan.

"Cancel hari ini dikarenakan masalah cuaca. Kita sudah koordinasi juga ke pihak BMKG, diinformasikan jarak pandang masih minim yaitu sekitar 2.000 meter, sedangkan jarak pandang minimum kita untuk terbang itu 2.200 meter," kata Station Manager Wings Air Sampit, Nani di Sampit, Minggu.



Pesawat jenis ATR-72 itu seyogyanya bertolak menuju Bandara Juanda Surabaya pukul 11.55 WIB dengan mengangkut 32 orang penumpang. Namun hingga jadwal keberangkatan, jarak pandang di kawasan Bandara Haji Asan Sampit masih terganggu asap dan belum mencapai jarak pandang minimum.

Pihak maskapai akhirnya memutuskan menunda penerbangan hari ini demi keselamatan penumpang dan keamanan penerbangan. Keamanan dalam hal jarak pandang juga menentukan keselamatan penerbangan dan penumpang.

Penerbangan kemudian dijadwal ulang dan rencananya diberangkatkan pada Senin (9/10). Pihak maskapai juga sudah menyampaikan hal itu kepada seluruh calon penumpang.

"Sebagian penumpang ada yang refund (minta pengembalian dana) kepada travel pembelian tiket, dan ada juga yang reschedule (jadwal ulang) dan sudah kita proses tiketnya untuk berangkat besok. Yang reschedule sudah konfirmasi ada 20 orang lebih, sambil kami proses," ujar Nani.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Penerbangan Sampit-Surabaya batal akibat asap kebakaran
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024