Realisasi investasi KEK Galang Batang Rp17,9 triliun
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian melaporkan realisasi investasi pada Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Galang Batang, Kepulauan Riau (Kepri) telah mencapai Rp17,9 triliun.
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso selaku Plt Sekretaris Jenderal Dewan Nasional KEK menyampaikan, KEK Galang Batang sejauh ini telah menunjukkan adanya kemajuan dengan ekspor olahan bauksit sepanjang 2023.
“KEK Galang Batang telah menunjukkan tingkat kemajuan yang baik dengan berhasil mengekspor olahan bauksit berupa Smelter Grade Alumina (SGA) selama tahun 2023 dengan total akumulatif nilai ekspor sebesar Rp7,5 triliun,” kata Susiwijono melalui keterangan tertulis di Jakarta, Minggu.
Susiwijono menjelaskan, dalam proses pengolahan, PT Bintan Alumina Indonesia (BAI) selaku pelaku usaha di KEK Galang Batang telah memanfaatkan teknologi terbaru serta memperhatikan ekologi dan kelestarian lingkungan, sehingga dapat mempertahankan pembangunan hijau dan rendah karbon.
Selain itu, KEK Galang Batang juga telah memiliki fasilitas bendungan yang dapat memenuhi kebutuhan air bagi masyarakat setempat.
Dalam kunjungan ke Bintan Industrial Estate, Susiwijono memperoleh penjelasan sejumlah potensi kawasan yang dapat dikembangkan, di antaranya yakni Kawasan Industri Halal dengan luas 100 hektar (ha) yang memiliki beberapa keunggulan.
Adapun keunggulan itu terutama terkait lokasi kawasan tersebut yang berada di kawasan segitiga atau triangle regional yang mencakup Batam, Singapura, dan Malaysia, serta telah memiliki rekor baru sebagai Kawasan Industri Halal sejak tahun 2018.
Selain itu, Susiwijono juga mengemukakan adanya potensi pengembangan industri kesehatan, pendidikan, dan Data Center serta industri MRO.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Realisasi investasi KEK Galang Batang telah capai Rp17,9 triliun
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso selaku Plt Sekretaris Jenderal Dewan Nasional KEK menyampaikan, KEK Galang Batang sejauh ini telah menunjukkan adanya kemajuan dengan ekspor olahan bauksit sepanjang 2023.
“KEK Galang Batang telah menunjukkan tingkat kemajuan yang baik dengan berhasil mengekspor olahan bauksit berupa Smelter Grade Alumina (SGA) selama tahun 2023 dengan total akumulatif nilai ekspor sebesar Rp7,5 triliun,” kata Susiwijono melalui keterangan tertulis di Jakarta, Minggu.
Susiwijono menjelaskan, dalam proses pengolahan, PT Bintan Alumina Indonesia (BAI) selaku pelaku usaha di KEK Galang Batang telah memanfaatkan teknologi terbaru serta memperhatikan ekologi dan kelestarian lingkungan, sehingga dapat mempertahankan pembangunan hijau dan rendah karbon.
Selain itu, KEK Galang Batang juga telah memiliki fasilitas bendungan yang dapat memenuhi kebutuhan air bagi masyarakat setempat.
Dalam kunjungan ke Bintan Industrial Estate, Susiwijono memperoleh penjelasan sejumlah potensi kawasan yang dapat dikembangkan, di antaranya yakni Kawasan Industri Halal dengan luas 100 hektar (ha) yang memiliki beberapa keunggulan.
Adapun keunggulan itu terutama terkait lokasi kawasan tersebut yang berada di kawasan segitiga atau triangle regional yang mencakup Batam, Singapura, dan Malaysia, serta telah memiliki rekor baru sebagai Kawasan Industri Halal sejak tahun 2018.
Selain itu, Susiwijono juga mengemukakan adanya potensi pengembangan industri kesehatan, pendidikan, dan Data Center serta industri MRO.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Realisasi investasi KEK Galang Batang telah capai Rp17,9 triliun