Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyampaikan perlu strategi pengembangan produk bambu di Indonesia karena bambu memiliki potensi besar untuk dijadikan sebagai bahan baku berbagai produk olahan.
"Pengembangan bambu menjadi produk harus ada strategi pengembangannya," ujar peneliti Pusat Riset Biomassa dan Bioproduk BRIN Wahyu Dwianto dalam acara Bambootalk yang disiarkan daring di Jakarta, Sabtu.
Ia mengatakan dari penelitian yang telah dilakukan tercatat bahwa Indonesia memiliki 176 jenis bambu atau 11 persen dari seluruh jenis bambu dunia.
Dia menjelaskan seluruh bagian dari pohon bambu bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, namun hal tersebut memerlukan proses pengolahan menggunakan kimia atau teknologi.
Ia mengatakan bambu dapat diolah menjadi bahan baku untuk makanan, produk obat dan kesehatan, produk arang bambu, bahan industri, tekstil, asap cair,
serta bahan konstruksi.
Menurut dia, strategi pemanfaatan diperlukan guna mengetahui jenis bambu yang cocok sehingga optimal dalam penggunaannya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BRIN: Perlu strategi pengembangan produk bambu
Berita Lainnya
BRIN ungkap lima kelompok keong Indonesia berpotensi menjadi obat herbal
Minggu, 6 Oktober 2024 19:26 Wib
Koordinator Riset sebut BRIN terbuka untuk periset dalam dan luar negeri
Jumat, 27 September 2024 22:23 Wib
Hubungan seksual boleh ditolak bila menderita penyakit menular
Jumat, 6 September 2024 6:45 Wib
BRIN ungkap Baznas berkontribusi dalam pengembangan riset dan inovasi
Kamis, 5 September 2024 13:12 Wib
BRIN: Disiplin protokol kesehatan untuk cegah penularan Mpox
Kamis, 5 September 2024 10:49 Wib
BRIN: Tantangan studi taksonomi bambu di Indonesia
Selasa, 3 September 2024 11:12 Wib
BRIN: Pemanfaatan nuklir bisa dongkrak mutu pangan
Senin, 2 September 2024 14:57 Wib
BRIN ungkap budaya siaga bencana ada di Indonesia sejak zaman nenek moyang
Sabtu, 31 Agustus 2024 16:44 Wib