Hati-hati, anak umur 8-14 tahun bisa terkena osteoporosis

id brin, osteoporosis

Hati-hati, anak umur 8-14 tahun bisa terkena osteoporosis

Arsip - Penanggung jawab Surabaya Osteoporosis and Arthritis Center, Prof Dr dr Djoko Roeshadi, menjelaskan susunan tulang yang rawan terkena osteoporosis, di Pusat Osteoporosis dan Arthritis Surabaya, di RS Husada Utama Surabaya, Senin (3/1/2011). (ANTARA FOTO/Eric Ireng/ed/ama/11)

Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan anak usia 8-14 tahun bisa terkena penyakit pengeroposan tulang (osteoporosis) pada anak.

"Ada osteoporosis yang disebut Juvenile Osteoporosis atau osteoporosis pada anak dan remaja, bisa terjadi pada anak usia 8-14 tahun," kata Kepala Pusat Riset (Kapusris) Kedokteran Preklinis dan Klinis BRIN Harimat Hendarwan di Jakarta, Selasa.

Ia menyampaikan terdapat dua jenis penyakit osteoporosis, yakni osteoporosis primer dan sekunder.

Osteoporosis primer umumnya terjadi akibat seiring proses penuaan pada manusia, sedangkan osteoporosis sekunder terjadi karena kondisi klinis lain.

Ia mengatakan osteoporosis pada anak dan remaja umumnya termasuk kategori osteoporosis sekunder. Penyebab terjadinya penyakit Juvenile Osteoporosis pada usia pertumbuhan anak tersebut dikarenakan kondisi kesehatan lain serta obat-obatan.

Misalnya ada kondisi medis seperti anorexia nervosa (gangguan makan yang ditandai dengan berat badan yang sangat rendah dan ketakutan berlebihan kenaikan berat badan), penyakit ginjal, kesulitan menyerap nutrisi makanan (sindrom malabsorpsi), hyperthyroidism, dan penggunaan obat glukokortikoid.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BRIN: Anak usia 8-14 tahun bisa terkena osteoporosis
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024