Yogyakarta (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meminta masyarakat yang tinggal di zona rawan bencana di provinsi ini meningkatkan kesiapsiagaan memasuki masa pancaroba.
Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD DIY Lilik Andi Aryanto di Yogyakarta, Kamis, mengatakan dari 438 desa di DIY, sebanyak 301 desa berada dalam zona rawan bencana.
"Harapannya saat terjadi bencana, warga di desa-desa ini bisa melakukan penanganan secara mandiri," kata dia.
Lilik menuturkan cuaca ekstrem seperti hujan lebat disertai petir serta angin kencang berpotensi terjadi selama masa peralihan dari musim kemarau ke musim hujan.
Dengan demikian, sejumlah potensi bencana akibat dampak cuaca ekstrem itu perlu diantisipasi seluruh warga di DIY, utamanya yang tinggal di 301 desa tersebut.
"Kami meminta kesiapsiagaan ditingkatkan mulai dari memangkas pohon yang rimbun, mengecek atap rumah, khususnya yang berbahan seng, serta memastikan selokan atau saluran irigasi tidak tersumbat," ujar Lilik.
Menurut dia, 301 desa rawan bencana itu tersebar di Kabupaten Bantul, Kulon Progo, Sleman, Gunungkidul, dan Kota Yogyakarta dengan potensi kerawanan bencana meliputi tsunami, gempa bumi, banjir, tanah longsor, angin puting beliung, serta erupsi Gunung Merapi.
Lilik mengatakan ratusan desa di zona rawan bencana tersebut sudah menjadi desa tangguh bencana, sehingga warganya telah memperoleh edukasi serta pemahaman mengenai pengurangan risiko bencana.
Hingga 2023, menurut dia, sudah terbentuk sebanyak 332 desa tangguh bencana di DIY.
"Di desa tangguh bencana ini kami juga sudah berikan alat-alat seperti angkong, gergaji, serta perlengkapan lain sehingga kalau ada kejdian-kejadian skala kecil harapannya bisa diselesaikan di tingkat desa," kata dia.
Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta Reni Kraningtyas menuturkan saat ini DIY telah memasuki masa pancaroba atau peralihan dari musim kemarau ke hujan.
Awal musim hujan di DIY, kata dia, diprakirakan pada dasarian atau sepuluh hari pertama November 2023 dimulai dari Kabupaten Kulon Progo bagian utara.
Menurut Reni, awal musim hujan di DIY pada tahun ini mengalami kemuduran dua hingga tiga dasarian dari normalnya jika dibandingkan musim hujan selama 30 tahun sejak 1991 hingga 2020.
"Puncak musim hujan di DIY diprakirakan terjadi pada Februari 2024," kata Reni.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BPBD DIY tingkatkan kesiagaan warga di zona rawan bencana
Berita Lainnya
Menhan Prabowo minta semua pihak memperkuat mitigasi kebencanaan
Kamis, 16 Mei 2024 12:48 Wib
Prabowo menyerahkan bantuan bencana di Sumbar
Kamis, 16 Mei 2024 12:46 Wib
BNPB modifikasi cuaca mempercepat penanganan bencana di Sumbar
Kamis, 16 Mei 2024 4:55 Wib
Jokowi intensif monitor bencana banjir di Sumbar
Rabu, 15 Mei 2024 20:02 Wib
Penduduk Indonesia harus tingkatkan mitigasi bencana perubahan iklim
Rabu, 15 Mei 2024 16:30 Wib
BRIN: WWF ke-10 kolaborasi pengembangan inovasi air
Rabu, 15 Mei 2024 15:38 Wib
15 ton garam untuk modifikasi cuaca di Sumbar
Rabu, 15 Mei 2024 11:08 Wib
PMI evakuasi-rehabilitasi lokasi bencana di Sumbar
Selasa, 14 Mei 2024 20:30 Wib