Tiga orang utan dari Thailand dipulangkan ke Indonesia
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Indonesia memulangkan sepasang orang utan sumatra yang diberi nama Nobita (7 tahun, jantan) dan Shisuka (7 tahun, betina), serta seekor orang utan yang diberi nama Briant (4 tahun, jantan) dari Thailand.
Tiga ekor orang utan itu tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Provinsi Banten, pada Kamis (21/12) pukul 19.00 WIB.
"Repatriasi tiga orang utan sitaan dari Thailand merupakan keberhasilan dalam penyelamatan satwa liar dilindungi dan komitmen bersama antara Pemerintah Indonesia dan Thailand dalam upaya memerangi perdagangan ilegal satwa liar," kata Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Satyawan Pudyatmoko dalam keterangan di Jakarta, Jumat.
Satyawan menjelaskan tiga orang utan tersebut merupakan hasil penegakan tindak pidana penyelundupan oleh Polisi Penanggulangan Kejahatan Sumber Daya Alam dan Lingkungan (Natural Resources and Environmental Crimes Division) Thailand di Bangkok pada tahun 2016.
Proses pemulangan atau repatriasi bertepatan dengan peringatan 73 tahun hubungan bilateral Indonesia dan Thailand, sekaligus dapat berkontribusi sebagai potential deliverables pada Joint Commission Meeting (JCM) Indonesia-Thailand mendatang.
"Pemerintah mengutus dua dokter hewan untuk mendampingi tiga orang utan selama perjalanan dari Bangkok sampai ke Indonesia guna memastikan kondisi mereka dalam keadaan sehat dan baik," katanya.
Sebelum diterbangkan ke Indonesia, kera besar hutan hujan tersebut dirawat di Kho Pratubchang Wildlife Rescue Center (KPRC) di Provinsi Ratchaburi, Thailand.
Tiga orang utan tersebut diterbangkan menggunakan pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 867 dari Bangkok menuju Bandara Soekarno-Hatta.
Primata endemik itu diinapkan di fasilitas transit Garuda Indonesia dengan penjagaan dokter hewan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Indonesia pulangkan tiga orang utan dari Thailand
Tiga ekor orang utan itu tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Provinsi Banten, pada Kamis (21/12) pukul 19.00 WIB.
"Repatriasi tiga orang utan sitaan dari Thailand merupakan keberhasilan dalam penyelamatan satwa liar dilindungi dan komitmen bersama antara Pemerintah Indonesia dan Thailand dalam upaya memerangi perdagangan ilegal satwa liar," kata Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Satyawan Pudyatmoko dalam keterangan di Jakarta, Jumat.
Satyawan menjelaskan tiga orang utan tersebut merupakan hasil penegakan tindak pidana penyelundupan oleh Polisi Penanggulangan Kejahatan Sumber Daya Alam dan Lingkungan (Natural Resources and Environmental Crimes Division) Thailand di Bangkok pada tahun 2016.
Proses pemulangan atau repatriasi bertepatan dengan peringatan 73 tahun hubungan bilateral Indonesia dan Thailand, sekaligus dapat berkontribusi sebagai potential deliverables pada Joint Commission Meeting (JCM) Indonesia-Thailand mendatang.
"Pemerintah mengutus dua dokter hewan untuk mendampingi tiga orang utan selama perjalanan dari Bangkok sampai ke Indonesia guna memastikan kondisi mereka dalam keadaan sehat dan baik," katanya.
Sebelum diterbangkan ke Indonesia, kera besar hutan hujan tersebut dirawat di Kho Pratubchang Wildlife Rescue Center (KPRC) di Provinsi Ratchaburi, Thailand.
Tiga orang utan tersebut diterbangkan menggunakan pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 867 dari Bangkok menuju Bandara Soekarno-Hatta.
Primata endemik itu diinapkan di fasilitas transit Garuda Indonesia dengan penjagaan dokter hewan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Indonesia pulangkan tiga orang utan dari Thailand