Polling Institute: Tingkat kepuasan kepada Jokowi masih tinggi

Jakarta (ANTARA) - Lembaga survei Polling Institute mengatakan bahwa tingkat kepuasan (approval rating) masyarakat kepada Presiden RI Joko Widodo masih tinggi, yakni berada di angka 77,4 persen pada survei periode 26—28 Desember 2023.

Jika dibandingkan dengan survei periode 15—19 Desember 2023, kata peneliti Polling Institute Kennedy Muslim, tingkat kepuasan kepada Jokowi memang mengalami penurunan. Akan tetapi, menurut dia, dinamikanya masih tidak signifikan.

"Ini kami temukan tidak banyak dinamika dari survei terakhir, di 78,3 persen sekarang 77,4 persen. Jadi, pergerakannya tidak signifikan dinamikanya masih dalam rentang margin of error, masih sangat tinggi mayoritas pemilih yang merasa puas dengan kinerja Presiden Jokowi," ucap Kennedy saat memaparkan hasil survei yang dipantau secara daring di Jakarta, Rabu.

Kennedy mengatakan bahwa angka 77,4 persen itu terdiri atas 56,6 responden yang cukup puas dan 20,8 persen sangat puas. Sementara itu, sebanyak 18,1 persen responden merasa kurang puas, 3,2 persen responden tidak puas sama sekali, dan 1,3 persen lainnya tidak tahu atau tidak menjawab.

Adapun pada survei periode 15—19 Desember 2023, kepuasan terhadap Jokowi berada di angka 78,3 persen terdiri atas 53,8 persen cukup puas dan 24,4 persen sangat puas. Sementara itu, 16,6 persen menjawab kurang puas, 3,0 persen tidak puas sama sekali, dan 2,2 persen tidak tahu atau tidak menjawab.

Temuan Polling Institute ini menyimpulkan bahwa tingkat kepuasan terhadap Jokowi stabil tinggi di tengah terpaan isu negatif, terlebih menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Survei Polling Institute pada tanggal 26—28 Desember 2023 dengan populasi WNI yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon seluler. Sampel sebanyak 1.246 responden dipilih melalui kombinasi metode random digit dialing (RDD) dan double sampling (DS).

Batas galat atau margin of error survei ini kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple random sampling. Sementara itu, wawancara dengan responden melalui telepon oleh pewawancara.