Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta telah membangun tempat pengelolaan sampah terpadu (TPST) di beberapa titik untuk menunjang penanganan sampah secara mandiri dan selesai di tingkat kabupaten.
"Guna menunjang penanganan sampah mandiri, Kabupaten Bantul saat ini tengah membangun TPST tingkat kabupaten di beberapa titik," kata Penjabat Sementara Bupati Bantul Adi Bayu Kristanto di Bantul, Sabtu.
Sarana pengolahan sampah tersebut yaitu TPST Dingkikan Kelurahan Argodadi yang sudah beroperasi sejak dua bulan lalu, kemudian sarana pengolahan sampah Intermediate Treatment Facility (ITF) Pasar Niten yang beroperasi pada 2024, dan TPST Modalan Banguntapan yang kini proses pembangunan.
"Selain pengolahan sampah di tingkat kabupaten, saat ini juga sudah berjalan pengelolaan sampah terpadu sistem 3R (reduce, reuse dan recycle) atau TPS3R yang ada di tingkat kelurahan-kelurahan," katanya.
Selain itu, pemerintah kabupaten juga terus mengoptimalkan kapasitas pengelolaan sampah di kelurahan, seperti yang ada di TPS3R Tamanan, Banguntapan, dan TPS3R Potorono, TPS3R Caturharjo, dan TPS3R Bantul yang saat ini dalam proses pekerjaan.
"Penerapan teknologi tidak dapat dilepaskan agar penuntasan masalah sampah ini semakin efektif dan efisien. Selain itu dengan penerapan teknologi juga dapat meningkatkan nilai ekonomi dari sampah pada akhirnya dapat membangun ekosistem ekonomi sirkular," katanya.
Dia mengatakan, selain penuntasan sampah di sisi hilir, yang utama adalah penuntasan sampah di bagian hulu, yaitu budaya untuk memilah sampah dan membuang sampah pada tempatnya.
"Karena itu menjadi tugas kita bersama untuk terus meningkatkan kesadaran masyarakat dalam penuntasan masalah sampah," katanya.
Lebih lanjut dia juga mengatakan, Pemkab Bantul telah menjalin kerja sama dengan pabrik semen di Cilacap Jawa Tengah, untuk menampung bahan bakar alternatif pengganti batu bara atau refuse derived fuel (RDF) hasil olahan sampah dari TPST Argodadi Bantul.
"Tentu itu akan meningkatkan sinergi dan nilai konstruktif yang dapat diaktualisasikan bersama untuk memaksimalkan pengembangan potensi daerah yang dimiliki untuk mengurai permasalahan sampah demi mewujudkan lingkungan yang lestari," katanya.