TKN Prabowo-Gibran temukan kecurangan pemilu di Malaysia

id TKN,Prabowo-Gibran,Pemilu 2024

TKN Prabowo-Gibran temukan kecurangan pemilu di Malaysia

Wakil Komandan Alpha TKN Prabowo-Gibran, Fritz Edward Siregar saat konferensi pers di Media Center TKN Prabowo-Gibran, Jakarta, Kamis (1/2/2024). (ANTARA/HO-Media Center TKN Prabowo-Gibran)

Jakarta (ANTARA) - Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mengeklaim menemukan potensi kecurangan pemilu di Malaysia.

Wakil Komandan Alpha TKN Prabowo-Gibran, Fritz Edward Siregar saat konferensi pers di Media Center TKN Prabowo-Gibran, Jakarta, Kamis menjelaskan dugaan kecurangan itu terekam dalam video berdurasi satu menit.

“Berdasarkan video yang kita lihat, ada potensi kecurangan pemilu yang terjadi di Malaysia dan adanya potensi bahwa PPLN (Panitia Pemilihan Luar Negeri) Malaysia tidak bekerja dengan profesional dan tidak berintegritas,” kata Fritz sebagaimana keterangan tertulis diterima di Jakarta.

Ia menjelaskan video tersebut terkait 90 persen daftar pemilih tetap (DPT) di Malaysia yang diduga sudah tidak bekerja di Malaysia; dugaan pencurian suara oleh PPLN Kuala Lumpur; dugaan terdapat 3.000 surat suara yang dikirim via Pos bukan ke alamat PPLN; hingga PPLN diduga menyogok petugas Pos agar 7.000 surat suara tidak dikirimkan melalui Pos.

Fritz mengatakan, jika dugaan 90 persen DPT di Malaysia yang tidak akurat terbukti, maka hal itu melanggar Pasal 489 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu.

"Bahwa setiap PPS (Panitia Pemungutan Suara) atau PPLN yang sengaja tidak mengumumkan dan atau tidak memperbaiki DPS (daftar pemilih sementara) setelah mendapat masukan dari masyarakat dan/atau peserta pemilu, maka bisa dipidana penjara enam bulan," kata Fritz.

Mengacu data KPU tahun 2024, sambung Fritz, sekitar 800 ribu pemilih luar negeri berada di Malaysia dari total 1,8 juta pemilih luar negeri.

"Kalau kita kumpulkan jumlah suara yang ada di Malaysia, berdasarkan data KPU di Kuala Lumpur sekitar 447 ribu, Johor Bahru 119 ribu, Kinabalu 98 ribu, Kuching 65 ribu, Penang 42 ribu, Tawau 60 ribu. Totalnya hampir 800 ribu," katanya.

Karena itu, ia meminta temuan ini menjadi perhatian khusus dari KPU dan Bawaslu.

"Kami harap KPU dan Bawaslu dapat melakukan tindak lanjut dan dapat mengecek kebenaran terhadap potensi pelanggaran yang mungkin terjadi di Malaysia," imbuh Fritz.




Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: TKN klaim temukan potensi kecurangan pemilu di Malaysia
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024