Yogyakarta (ANTARA) - Kantor Kementerian Agama lima kabupaten/kota di Daerah Istimewa Yogyakarta akan menggelar pemantauan hilal (rukyatul hilal) awal Ramadhan 1445 Hijriah/2024 Masehi di empat lokasi berbeda pada 10 Maret 2024.
Kepala Bidang Urusan Agama Islam (Urais) Kantor Wilayah Kemenag DIY Jauhar Mustofa saat dihubungi di Yogyakarta, Rabu, menuturkan jika sebelumnya rukyatul hilal hanya digelar oleh Kanwil Kemenag DIY, tahun ini kemenag kabupaten/kota diminta turut berpartisipasi dengan peralatan yang dimiliki.
"Tahun ini kami diminta oleh pusat untuk memperbanyak titik lokasi rukyatul hilal sehingga direkomendasikan kabupaten/kota juga melakukan pemantauan," kata Jauhar.
Jauhar menyebutkan rukyatul hilal yang digelar Kemenag Kabupaten Kulon Progo akan berlangsung di lantai tiga Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) menggunakan sebuah teropong jenis theodolite.
"Izinnya sudah diperoleh sehingga Kemenag Kulon Progo dengan instansi dan lembaga terkait akan melakukan rukyatul hilal di sana," kata dia.
Berikutnya, di Kabupaten Gunungkidul, rukyatul hilal bakal berlangsung di objek wisata HeHa Sky View dengan menggunakan satu theodolite dan satu teleskop.
Karena tidak memiliki tempat representatif, Kemenag Kota Yogyakarta akan menggelar pemantauan hilal bersama Kemenag Sleman di rooftop Hotel Grand Keisha Yogyakarta menggunakan satu theodolite.
Adapun Kemenag Bantul akan bergabung dengan Kanwil Kemenag DIY melakukan rukyatul hilal di Pos Observasi Bulan (POB) Syekh Bela Belu Parangtritis, Kabupaten Bantul menggunakan tiga teleskop milik BHR Kanwil Kemenag DIY dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta.
Menurut Jauhar, semakin banyak titik lokasi pemantauan diharapkan peluang melihat hilal dari DIY lebih besar dibandingkan sebelumnya.
"Situasi dan kondisi lokasi rukyatul hilal memengaruhi pengamatan posisi hilal atau ufuk baratnya. Cuaca seperti di POB yang selalu terbias dengan uap air juga memengaruhi pengamatan," kata dia.
Jauhar mengatakan berdasarkan data astronomis Badan Hisab Rukyat (BHR) DIY untuk 10 Maret 2024 ketinggian hilal saat matahari terbenam diperkirakan pada posisi 0 derajat, 11 menit, 25 detik.
Data tersebut menunjukkan bahwa hilal masih di bawah standar "imkanur" rukyat yang disepakati oleh Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) untuk penetapan awal Ramadhan yang mensyaratkan tinggi minimal tiga derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat.
Karena itu, Jauhar menyebut peluang perbedaan antara Muhammadiyah dengan pemerintah dalam penetapan awal Ramadhan 2024 sangat besar.
Meski demikian, lanjut dia, keputusan penetapan awal Ramadhan tetap menunggu hasil sidang isbat oleh Kemenag RI.
"Masyarakat tentu sudah dewasa dengan perbedaan awal Ramadhan sehingga kami berharap semua menyikapi dengan biasa saja," kata dia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemenag kabupaten/kota DIY akan gelar rukyatul hilal di empat lokasi
Berita Lainnya
Pemain Timnas Portugal Joao Cancelo merumput di Al Hilal
Kamis, 29 Agustus 2024 6:31 Wib
Teman berkendara malam hari, Farrel Hilal usung "Take It Slow"
Kamis, 15 Agustus 2024 19:07 Wib
Musisi Farrel Hillal telurkan "Take It Slow"
Sabtu, 3 Agustus 2024 13:56 Wib
Cedera, Neymar absen berlaga
Kamis, 23 Mei 2024 2:46 Wib
Idul Fitri 1445 H diperkirakan 10 April 2024
Selasa, 26 Maret 2024 6:15 Wib
Neymar operasi lutut di Brazil
Kamis, 2 November 2023 6:14 Wib
Ronaldo gondol pemain terbaik Liga Arab Saudi 2023/2024
Jumat, 1 September 2023 7:03 Wib
Klub Al Hilal caplok kiper Sevilla
Jumat, 18 Agustus 2023 12:38 Wib