Jakarta (ANTARA) - Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi kembali membuka program Fasilitasi Bidang Kebudayaan Interaksi Budaya tahun 2024 dalam bentuk dukungan perjalanan misi budaya, untuk memperluas jejaring kebudayaan bagi para pelaku budaya di Indonesia.
"Pemerintah sebagai fasilitator kebudayaan mendorong munculnya ruang-ruang interaksi budaya, baik di dalam maupun luar negeri. Dukungan ini tidak hanya untuk penampilan atau pertunjukan saja, tapi juga mendorong para pemerhati budaya Indonesia untuk aktif berbicara di forum-forum yang membahas tentang kebudayaan," kata Sekretaris Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemdikbudristek Fitra Arda dalam keterangan, di Jakarta, Sabtu.
Menurut Fitra Arda, program ini bertujuan untuk memberikan dukungan kepada pelaku budaya di Indonesia, baik perorangan, kelompok, atau lembaga, yang akan berpartisipasi dalam misi budaya, baik di dalam maupun luar negeri.
Salah satu contoh keberhasilan program ini adalah pengalaman sutradara dan penulis film Khozy Rizal, dengan karya berjudul "Basri and Salma in a Neverending Comedy" merupakan film pendek pertama Indonesia yang berkesempatan untuk berpartisipasi dalam Cannes Film Festival 2023.
Melalui program Fasilitasi Bidang Kebudayaan Interaksi Budaya, film tersebut berhasil menghadiri gelaran festival film yang diikuti dari seluruh dunia dan berinteraksi langsung dengan para penonton, industri film, mengikuti lokakarya, dan diskusi terkait perfilman.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemendikbudristek buka program Dukungan Perjalanan Interaksi Budaya