Jakarta (ANTARA) - Ketua Komnas Perempuan Andy Yetriyani menyebutkan berdasarkan data Komnas dan Badan Peradilan Agama (Badilag) jumlah kekerasan terhadap perempuan sepanjang 2023 mencapai 401.975 kasus, turun 55.920 kasus atau 12 persen dari tahun sebelumnya sekitar 457.895 kasus.
“Sangat penting bagi kita untuk mencatat ini hanya merupakan indikasi dari puncak gunung es persoalan kekerasan terhadap perempuan dalam realitanya,” kata Andy Yetriyani dalam Peluncuran Catatan Tahunan Komnas Perempuan Tahun 2023 di Jakarta, Kamis.
Dari jumlah tersebut, lanjutnya, hanya 289 ribu kasus yang diadukan atau menurun dibandingkan tahun sebelumnya yang sebanyak 399 ribu kasus.
Komnas Perempuan menerima aduan sebanyak 4.374 kasus tahun lalu atau meningkat sebanyak tiga kasus dari tahun sebelumnya yang tercatat 4.371 kasus.
Berdasarkan ranah, kekerasan di ranah personal atau keluarga menjadi dominan mencapai 1.944 kasus (Komnas Perempuan) dan 279.503 kasus (Badilag), dan pada lembaga layanan sebanyak 3.294 kasus.
Berdasarkan data Komnas Perempuan dan lembaga layanan, Kekerasan Terhadap Istri (KTI) menduduki jumlah tertinggi sebanyak 674 kasus di Komnas Perempuan sedangkan di lembaga layanan sebanyak 1.573 kasus.
Untuk data kasus kekerasan terhadap perempuan di ranah publik, jumlah kasusnya meningkat 44 persen dari 2.910 kasus pada 2022 menjadi 4.182 kasus pada 2023 dengan kekerasan di ruang siber mendominasi 927 kasus (Komnas Perempuan dan di lembaga layanan adalah kekerasan di tempat tinggal sebanyak 1.169 kasus.
Peningkatan juga terjadi pada kekerasan terhadap perempuan di ranah negara yaitu mencapai 176 persen dari 68 kasus pada 2022 menjadi 188 kasus pada 2023.
Untuk kasus kekerasan terhadap perempuan di ranah negara pada pengaduan di Komnas Perempuan terjadi peningkatan dari 68 kasus pada 2022 menjadi 88 kasus pada 2023 yang didominasi oleh kasus Perempuan Berkonflik dengan Hukum (PBH) sebanyak 24 kasus.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Komnas: Terjadi 401.975 kasus kekerasan terhadap perempuan pada 2023
Berita Lainnya
Dispar Sleman mengembangkan pariwisata ramah perempuan
Jumat, 15 November 2024 11:23 Wib
Cabup Kustini ajak masyarakat pilih pemimpin yang menghargai martabat perempuan
Kamis, 14 November 2024 11:36 Wib
Kusuka Usung Sekolah Perempuan untuk Atasi Ketimpangan Gender di Sleman
Selasa, 5 November 2024 19:48 Wib
Danang Maharsa: Ekonomi perempuan berdaya, kunci turunkan KDRT
Senin, 4 November 2024 20:17 Wib
Veronica Tan sebut perempuan harus pintar dan mandiri
Selasa, 22 Oktober 2024 6:09 Wib
NKRI: Perempuan memilih perempuan untuk kemajuan Kulon Progo
Senin, 21 Oktober 2024 11:34 Wib
Harda Kiswaya dorong partisipasi perempuan dalam kebijakan pembangunan Sleman
Jumat, 18 Oktober 2024 19:16 Wib
Aisyiyah harapkan Kepemimpinan Harda-Danang perkuat peran perempuan di Sleman
Selasa, 15 Oktober 2024 20:28 Wib