BPBD Bantul melibatkan berbagai unsur penanganan dampak cuaca ekstrem

id BPBD Bantul ,Penanganan dampak cuaca ekstrem ,Kejadian pohon tumbang

BPBD Bantul melibatkan berbagai unsur penanganan dampak cuaca ekstrem

Penanganan pohon tumbang dampak cuaca ekstrem di wilayah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. ANTARA/HO-Instragram BPBD Bantul

Bantul (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta melibatkan berbagai unsur dalam proses penanganan kejadian dampak cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas sedang dan lebat disertai angin kencang yang terjadi Sabtu (9/3).

"Unsur yang terlibat dalam penanganan yaitu BPBD Bantul, TNI, Polri, forum pengurangan risiko bencana (FPRB), kelompok relawan, Tagana (taruna siaga bencana), warga dan lembaga terkait," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Bantul Antoni Hutagaol saat dikonfirmasi di Bantul, Minggu.

Menurut dia, proses penanganan dampak cuaca ekstrem yang mengakibatkan kejadian pohon tumbang di sebanyak 87 lokasi, dan satu kejadian gerakan tanah tersebut membutuhkan waktu dua hari, yaitu pada Sabtu (9/3) pasca kejadian, dan berlanjut pada Minggu (10/3).

"Untuk hari ini adalah penanganan lanjutan terhadap rumah yang tertimpa pohon tumbang, dan hingga siang ini sudah hampir selesai semua," kata Pelaksana Tugas (plt) Sekretaris BPBD Bantul tersebut.

Dia menyebutkan, berdasarkan pendataan, kejadian dampak cuaca ekstrem tersebut tersebar di 29 kelurahan terdiri 13 kecamatan, dengan terbanyak di wilayah kecamatan Sanden yang berjumlah 13 lokasi kejadian pohon tumbang.

Sementara untuk dampak yang ditimbulkan berupa kerusakan rumah di sebanyak 38 titik, tempat usaha dua titik, akses jalan 23 titik, jaringan listrik 22 titik, jaringan Telkom tiga titik, kendaraan satu titik, talud satu titik, dan fasilitas umum satu titik.

Meski demikian, tidak ada korban meninggal akibat kejadian tersebut, namun dilaporkan satu orang mengalami luka ringan. Sementara estimasi kerusakan akibat hujan lebat disertai angin tersebut diperkirakan mencapai Rp98,5 juta.

Lebih lanjut dia mengatakan, berdasarkan prediksi cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta, menyebut hujan sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang masih berpotensi terjadi di seluruh wilayah DIY pada Minggu (10/3).

"Untuk itu, kita imbau agar selalu meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan. Selalu berkoordinasi dengan pemerintah kelurahan, FPRB, lembaga terkait dan jejaring relawan lainnya untuk meningkatkan kewaspadaan," katanya.