Berpotensi naik, impor minyak mentah imbas konflik Iran-Israel

id ekonom,impor minyak mentah,Iran dan Israel,konflik Iran dan Israel

Berpotensi naik, impor minyak mentah imbas konflik Iran-Israel

Ilustrasi - Barel minyak hitam dengan panah merah menggambarkan kenaikan harga minyak. (ANTARA/Shutterstock/pri.)

Jakarta (ANTARA) - Ekonom Ibrahim Assuabi mengatakan belanja Indonesia untuk impor minyak mentah berpotensi meningkat jika ketegangan geopolitik di Timur Tengah khususnya konflik Iran dan Israel terus memanas yang dapat mengakibatkan kenaikan harga minyak mentah yang signifikan.

"Kalau seandainya tensi geopolitik di Timur Tengah terus memanas, akan membuat harga minyak mentah mengalami kenaikan sampai 100 dolar AS per barel, ini akan membuat Indonesia ini akan membengkak terutama adalah impor minyaknya," kata Ibrahim yang merupakan Direktur PT Laba Forexindo Berjangka kepada awak media di Jakarta, Selasa.

Ia menuturkan Indonesia merupakan salah satu importir minyak mentah terbesar di ASEAN, yaitu 200.000 barel per hari. Indonesia juga mengimpor gas alam. Dengan demikian, belanja negara untuk impor minyak mentah akan bertambah jika harga minyak mentah dunia naik.

Selanjutnya, jika konflik Iran dan Israel terus berkepanjangan atau memanas maka dapat menyebabkan pelemahan rupiah berlanjut, karena pasar akan beralih ke aset safe haven seperti dolar AS.

"Tadi malam kementerian perang di Israel memberikan satu pernyataan bahwa di akhir pekan Israel kemungkinan besar akan melakukan serangan balik terhadap Iran. Nah ini yang membuat indeks dolar AS kemungkinan besar ini akan menuju di 110 atau di 112. Ini adalah level tertinggi sepanjang masa yang ditakutkan oleh pasar," tuturnya.

Di sisi lain, pelemahan rupiah juga dipengaruhi oleh penguatan indeks dolar AS yang disebabkan oleh menguatnya data ekonomi Amerika Serikat (AS). Penjualan ritel pada Maret 2024 di Amerika naik 0,7 persen dari bulan lalu.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Ekonom: Impor minyak mentah berpotensi naik imbas konflik Iran-Israel
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024