Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta mengajak badan musyawarah kelurahan (Bamuskal) untuk menguatkan sinergi dan kolaborasi dengan lurah dan pamong kelurahan guna tingkatkan pembangunan wilayah perdesaan tersebut.
"Pemkab Bantul telah mendapatkan beberapa capaian kemajuan terutama di bidang pembangunan desa, karenanya Bamuskal perkuat sinergi dan kolaborasi dengan para lurah dan pamong kelurahan agar pembangunan semakin meningkat," kata Bupati Bantul Abdul Halim Muslih dalam keterangannya di Bantul, Senin.
Menurut dia, indeks desa membangun di Kabupaten Bantul telah mencapai 100 persen mandiri, dan menjadi salah satu jajaran tertinggi di Indonesia, oleh karenanya capaian di bidang pembangunan desa itu juga harus terus dipercepat.
"Dengan cara mempererat sinergi dan kolaborasi antara bamuskal, lurah (kepala desa), dan seluruh pamong kelurahan sebagai orang-orang yang bertanggungjawab dan mendapatkan amanat dari undang-undang," katanya.
Bupati Bantul juga mengatakan bahwa fokus pembangunan di Kabupaten Bantul saat ini berada pada tingkat kelurahan atau desa.
"Dengan adanya kepengurusan Bamuskal yang baru, diharapkan dapat menghasilkan kinerja yang baik demi masa depan Kabupaten Bantul yang lebih maju dan menyejahterakan rakyatnya," katanya.
Sementara itu, Ketua Paguyuban Bamuskal Bantul Sudiantoro mengatakan, Bamuskal Among Karsa Bantul periode 2018-2024 dapat melaksanakan program yang meliputi empat bidang, yaitu konsolidasi, asistensi, advokasi, dan peningkatan kapasitas.
Oleh karena itu, pihaknya mengapresiasi Pemkab Bantul yang telah mengeluarkan kebijakan tentang kedudukan keuangan lurah, bamuskal, pamong, dan tenaga honorer sehingga terdapat standarisasi honor terutama untuk anggota bamuskal.
"Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan para anggota bamuskal sehingga dapat menjalankan tugas fungsinya dengan baik," katanya.*