Bantul menjadikan momentum Hari Pendidikan untuk refleksi dan evaluasi

id Bupati Bantul ,Hari Pendidikan Nasional ,Evaluasi dan refleksi

Bantul menjadikan momentum Hari Pendidikan untuk refleksi dan evaluasi

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih memberikan pesan dan kesan pada stan Bantul School Expo, pameran pendidikan yang digelar pada Hari Pendidikan Nasional di Bantul, DIY. Kamis (2/5/2024) (ANTARA/Hery Sidik)

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta menjadikan peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Tahun 2024 sebagai momentum untuk melakukan refleksi dan evaluasi terhadap capaian maupun sistem pendidikan yang ada di daerah ini.  

"Hari ini kan Hari Pendidikan Nasional kita gunakan untuk melakukan refleksi dan evaluasi, dalam refleksi pendidikan di Bantul kita banyak mencapai prestasi prestasi baik tingkat internasional, nasional maupun regional DIY," kata Bupati Bantul Abdul Halim Muslih usai upacara peringatan Hardiknas di Bantul, Kamis.

Namun demikian, kata dia, apakah capaian capaian prestasi pendidikan tersebut menunjukkan prestasi anak anak Bantul secara keseluruhan, tentunya hal itu yang harus dilihat bersama oleh para pihak yang terkait dengan pendidikan.

"Nantinya kita ingin semua anak-anak kita itu berprestasi, misalkan kalau bisa siswa 30 anak di setiap kelas itu rangking semua, artinya rangking satu sama rangking yang paling bawah selisih nilainya jangan banyak, namun bagaimana didekatkan," katanya.

Bupati mengatakan, sistem pendidikan seperti ini adalah pendidikan yang mengangkat semua siswa, mencerdaskan semua siswa, tidak hanya mencerdaskan siswa atau anak sekolah yang rangking satu, rangking dua dan tiga tertinggi.

"Akan tetapi rangking yang bawah ini harus semakin didekatkan nilainya atau capaian prestasi, tentu di dalam sistem Merdeka Belajar ini dengan yang rangking satu itu, salah satunya perbaikan metode mengajar guru," katanya.

Lebih lanjut Bupati Bantul mengatakan, dirinya termasuk orang-orang seusianya adalah orang orang yang kurang beruntung, karena kelemahan kurikulum atau sistem pendidikan di masa lalu, pihaknya menilai sistem tersebut dialami anak sekolah saat itu.

"Enam tahun kita belajar bahasa Inggris tidak bisa bicara bahasa Inggris, kalah sama kursus enam bulanan atau satu tahunan itu, berarti ada sesuatu yang salah dengan metode mengajar kita, oleh karena ini menjadi evaluasi, menjadi refleksi kita untuk perbaikan sistem pendidikan kita," katanya.

Bupati mengatakan, bahkan perbaikan sistem pendidikan di Bantul yang nantinya bertujuan mencerdaskan seluruh anak sekolah agar berprestasi tersebut nantinya juga akan menjadi usulan dari Kabupaten Bantul untuk sistem pendidikan nasional.