Atasi rasio dokter spesialis, pemerintah membuka enam prodi di RS pendidikan

id Kemenkes, transformasi kesehatan, prodi dokter spesialis, rumah sakit pendidikan, rasio dokter spesialis

Atasi rasio dokter spesialis, pemerintah membuka enam prodi di RS pendidikan

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat menyampaikan keterangan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (3/5/2024). (ANTARA/Mentari Dwi Gayati)

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berupaya memecahkan persoalan akut terkait pemenuhan rasio kebutuhan dokter spesialis di Indonesia dengan membuka enam program studi (prodi) di rumah sakit penyelenggara pendidikan utama.

"Salah satu masalah lagi yang ada di Indonesia adalah distribusi dokter spesialis. Hampir 80 tahun Indonesia merdeka belum pernah bisa terpecahkan," kata Menkes Budi Gunadi Sadikin dalam keterangannya melalui Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes di Jakarta, Sabtu.



Untuk bisa memenuhi kebutuhan dokter spesialis sesuai rasio yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebanyak 0,28 berbanding 1.000 penduduk di Indonesia, Budi memperkirakan butuh 15 tahun bagi Indonesia untuk memenuhinya melalui keberadaan 117 fakultas kedokteran.

Merespons hal itu, Kemenkes melalui program Transformasi Kesehatan memfasilitasi rumah sakit pendidikan di 420 rumah sakit untuk mendidik lebih banyak dokter dan dokter spesialis di luar jalur universitas.

"Kita punya 3.000 rumah sakit, 420 rumah sakit sebagai rumah sakit pendidikan untuk mendidik lebih banyak dokter dan dokter spesialis. Dengan demikian, lebih cepat pemenuhan dokter dan dokter spesialis di seluruh Indonesia," katanya.

Peluncuran program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit diagendakan berlangsung pada Senin (6/5) di halaman RS Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta Barat.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemenkes buka enam prodi di RS pendidikan atasi rasio dokter spesialis