Melalui keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Minggu, Sekretaris Fungsi Penerangan Sosial Budaya, Rizki Kusumastuti mengatakan pendekatan budaya menjadi strategi yang penting dalam hubungan kedua negara.
”Dalam banyak hal, Indonesia dan Singapura memiliki banyak persamaan, sehingga dalam konteks relasional, persamaan kedua hal ini menjadi pondasi kuat,” katanya.
Rizki menjelaskan beberapa fakta sejarah dalam konteks dua negara, seperti penemu Singapura adalah sang Nila Utama dari Sumatera, termasuk bagaimana sejarah nama-nama lokasi atau jalan di Singapura yang berasal dari Indonesia.
Senada, Atase Pendidikan & Kebudayaan, IGAK Satrya Wibawa menyampaikan bahwa persamaan aspek budaya dan sejarah ini menjadi salah satu faktor signifikan dalam pemetaan geopolitik dalam konteks ASEAN maupun Asia.
”Pendekatan budaya menjadi strategi yang penting dalam hubungan kedua negara,” ucap Satrya Wibawa.
Apalagi, imbuhnya, sejak 2022, pemerintah Singapura melalui kementerian pendidikan Singapura memprioritaskan program-program yang berkaitan dengan Indonesia.
Tahun 2022 saja, lebih dari 2000 mahasiswa Singapura menjalankan program dengan partner kampus di Indonesia sebagian besar pada program riset dan budaya.