Kulon Progo (ANTARA) - Kementerian Pemuda dan Olahraga menyebut nilai indeks pembangunan pemuda Indonesia di angka 56,33 seiring kuatnya sinergisitas semua pemangku kepentingan seperti pemerintah, swasta, dunia pendidikan, media, dan masyarakat.
Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kemenpora Raden Isnanta di Kulon Progo, Senin, mengatakan angka tersebut naik tiga poin lebih jika dibandingkan dengan 2021 yang berada di skor 53,33, pada 2022 sebesar 55,33, dan 2023 naik menjadi 55,83, dan pada 2026 naik menjadi 56,33.
"IPP merupakan salah satu instrumen penting untuk memberikan gambaran kemajuan pembangunan pemuda di Indonesia. Kita membutuhkan kenaikan yang tajam dari IPP ini untuk menghasilkan pemuda yang memiliki daya saing tinggi menuju Indonesia emas 2045," kata Isnanta dalam rapat koordinasi bertajuk Jumpa Kolaborasi dan Sinergi untuk Muda Berdaya di Kulon Progo.
Ia mengatakan skor IPP tersebut diukur dari lima domain meliputi pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan, lapangan dan kesempatan kerja, partisipasi dan kepemimpinan, serta domain gender dan diskriminasi.
Dengan melibatkan 28 kementerian-lembaga, juga dinas turunan di 38 provinsi hingga kabupaten/kota, fungsinya nanti menyamakan program apa saja untuk ke depan yang bisa menjadi daya ungkit terhadap meningkatnya skor IPP.
"Program yang linear untuk kelima domain tersebut yang akan kami koordinasikan dalam rakor pengembangan pemuda kali ini, supaya skor IPP akan terus meningkat," katanya.
Isnanta mengatakan beberapa program unggulan Kemenpora yang akan ditawarkan kepada lintas sektor itu antara lain wiramuda, collabs rangers, kreativesia, pesta prestasi, dan diskusi klub berkawan.
"Banyak program yang dihadirkan serta ditawarkan Kemenpora untuk mendongkrak lima domain. Namun, tidak menutup kemungkinan diadopsinya program unggulan dari provinsi maupun kabupaten/kota untuk pengembangan lima domain tersebut. Itu yang akan disinkronkan pada rakor kali ini dengan sasaran yang masif," katanya.
Karena itu, ratusan peserta dari beberapa provinsi serta kabupaten/kota, dan juga OKP nasional berkumpul di Yogyakarta untuk memaksimalkan program untuk anak muda yang makin berdaya ke depan dengan digawangi Menpora Dito Ariotedjo sebagai Ketua Pelaksana yang ditunjuk oleh Perpres No. 43 Tahun 2022 tersebut.
Menurut Isnanta, pemuda dalam rentang usia 16 hingga 30 tahun di Indonesia jumlahnya mencapai 64 juta. Jika kegiatan yang dibuat kecil-kecil dan hanya menyentuh jumlah pemuda yang kecil, lanjutnya, maka tidak akan memiliki dampak apa-apa terhadap IPP.
"Pemerintah untuk meningkatkan IPP memang terus dilakukan dengan langkah memperluas kolaborasi lintas sektor dalam penyelenggaraan pelayanan kepemudaan," katanya.
Selain itu, lanjut Isnanta, langkah dari pemerintah untuk meningkatkan partisipasi pemuda dalam kegiatan berorganisasi, kewirausahaan di kalangan anak muda, meningkatkan partisipasi anak muda di bidang sosial dan politik.
Bukan itu saja, keterlibatan anak muda dalam pembinaan karakter, penguasaan wawasan yang luas dengan pemanfaatan teknologi yang serba digital, juga terus dimaksimalkan.
"Skor IPP itu potret dari posisi pemuda Indonesia dan rakor ini untuk menggerakkan semua komponen, terukur dan bareng-bareng menjalankan skenario program yang telah disepakati bersama bertujuan mewujudkan skor IPP tinggi," kata dia.
Isnanta memastikan diperlukan kerja keras dan komitmen bersama dalam menyusun strategi kebijakan yang tepat untuk dapat mendorong capaian target. Sinergisitas semua pemangku kepentingan seperti pemerintah, swasta, dunia pendidikan, media, masyarakat dan OKP harus terus ditingkatkan pola koordinasi dan komunikasinya.
"Peran masing-masing harus dimaksimalkan sesuai dengan potensi yang dimiliki masing-masing, saya yakin peningkatan IPP ke depan makin dahsyat," kata dia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemenpora sebut Indeks Pembangunan Pemuda Indonesia 56,33
Berita Lainnya
Pembangunan irigasi perpompaan solusi indeks pertanaman di Sleman
Selasa, 12 November 2024 11:19 Wib
Ketua Komisi A DPRD DIY soroti 11 isu strategis pembangunan
Rabu, 6 November 2024 8:04 Wib
Bantul wujudkan tata kelola data demi pembangunan berkelanjutan
Selasa, 5 November 2024 11:08 Wib
Forsa IKN temui Jokowi bahas visi pembangunan inklusif
Selasa, 29 Oktober 2024 16:07 Wib
Menko Infrastruktur ungkap pembangunan IKN fokus ke legislatif dan yudikatif
Rabu, 23 Oktober 2024 15:16 Wib
Harda Kiswaya dorong partisipasi perempuan dalam kebijakan pembangunan Sleman
Jumat, 18 Oktober 2024 19:16 Wib
Pemkab Sleman lakukan pembinaan KPM mewujudkan zero stunting
Rabu, 16 Oktober 2024 15:39 Wib
Proyek pembangunan Tol Yogyakarta - Bawen mencapai 67 persen
Jumat, 11 Oktober 2024 20:19 Wib