Yogjakarta (ANTARA) - Gangguan kesehatan pada pria, salah satunya yang mungkin sering dialami adalah kolesterol tinggi. Kolesterol tinggi merupakan sebuah kondisi ketika kadar kolesterol dalam darah melebihi batas normal.
Kolesterol sendiri adalah lemak seperti lilin yang diproduksi oleh hati dan juga diperoleh dari makanan. Prevalensi kolesterol tinggi pada pria di Indonesia berkisar 10,4 persen, dimana berusia 20-44 tahun.
PAFI dengan alamat website https://pafikabupatenindramayu.org adalah salah satu organisasi kesehatan terbesar di Indonesia, yang sangat peduli dengan kesehatan masyarakat. Persatuan Ahli Farmasi Indonesia memiliki visi untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia melalui pelayanan farmasi yang lebih baik.
Organisasi kesehatan PAFI terus berupaya dalam memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai penyebab kolesterol tinggi pada pria, serta rekomendasi obat yang bisa dikonsumsi bagi penderitanya.
Apa saja faktor penyebab terjadinya kadar kolesterol tinggi pada pria?
Pada umumnya, terdapat dua jenis kolesterol yaitu lipoprotein berdensitas rendah (LDL) yang dianggap sebagai kolesterol jahat dan lipoprotein berdensitas tinggi (HDL).
Kolesterol baik (HDL) diserap oleh organ hati dan kemudian mengeluarkan kolesterol jahat (LDL) yang berlebihan dari pembuluh darah. Kolesterol tinggi menunjukkan nilai LDL yang tinggi, yang menyebabkan gejala dan mempengaruhi kesehatan tubuh.Salah satunya adalah serangan jantung dan stroke.
Berikut adalah beberapa faktor penyebab terjadinya kolesterol tinggi pada pria yang perlu diperhatikan meliputi:
1. Konsumsi makanan yang tinggi lemak
Makanan yang tinggi lemak jenuh dan lemak trans dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL (low-density lipoprotein), yang sering disebut sebagai "kolesterol jahat".
Contoh makanan yang perlu dibatasi adalah daging merah, produk susu tinggi lemak, gorengan, dan makanan olahan. Selain itu, konsumsi gula yang berlebihan juga dapat meningkatkan trigliserida, jenis lemak lain yang berpengaruh terhadap kesehatan jantung.
2. Kurangnya aktivitas fisik
Gaya hidup sedentari atau kurangnya aktivitas fisik juga dapat menurunkan kadar HDL (high-density lipoprotein), yang disebut sebagai "kolesterol baik". Aktivitas fisik teratur membantu meningkatkan HDL dan mengurangi risiko obesitas, yang juga terkait dengan kolesterol tinggi.
3, Obesitas atau kelebihan berat badan
Kelebihan berat badan, terutama di sekitar perut, dapat meningkatkan produksi kolesterol LDL dan menurunkan kadar HDL.
Obesitas juga sering dikaitkan dengan kondisi lain seperti diabetes tipe 2 dan hipertensi, yang semuanya dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Penting untuk rutin olahraga ringan, agar dapat menjaga kesehatan tubuh.
4. Stres dan usia
Seiring bertambahnya usia, risiko kolesterol tinggi meningkat. Pada pria, penurunan kadar testosteron yang terjadi seiring usia juga dapat mempengaruhi profil lipid darah. Meskipun perubahan hormon alami, penting untuk memantau kesehatan dan melakukan perubahan gaya hidup yang sehat untuk mengurangi risiko.
Selain itu, stres juga dapat memicu peningkatan produksi hormon kortisol, yang dapat meningkatkan LDL dan menurunkan HDL. Mengelola stres melalui teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau olahraga dapat membantu mengurangi dampak stres pada kesehatan kardiovaskular.
Apa saja obat yang tepat untuk mengobati kadar kolesterol tinggi pada pria?
Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) telah melakukan penelitian lanjut mengenai penyebab utama dari kolesterol tinggi pada pria. Berikut adalah beberapa jenis obat yang umum digunakan untuk mengurangi kadar kolesterol tinggi pada pria serta membantu mengelola kondisi tersebut meliputi:
1. Statin
Statin adalah kelas obat yang paling umum digunakan untuk menurunkan kolesterol tinggi. Mereka bekerja dengan cara menghambat enzim HMG-CoA reductase, yang berperan dalam produksi kolesterol di hati.
Salah satu obat golongan statin adalah pravastatin. Obat ini sering diresepkan oleh apoteker sebagai pilihan pertama karena profil keamanannya yang baik. Pravastatin efektif dalam menurunkan LDL dan memiliki efek samping yang relatif rendah.
2. Fibrat
Fibrat adalah obat yang digunakan untuk menurunkan kadar trigliserida dan meningkatkan kadar kolesterol HDL (baik) dalam darah. Salah satu obat jenis fibrat adalah fenofibrate. Obat ini bermanfaat dalam mengurangi kandungan kolesterol dan lemak jahat dalam darah, seperti LDL dan trigliserida.
3. Ezetimibe
Ezetimibe bekerja dengan cara mengurangi penyerapan kolesterol dari makanan di usus. Obat ini sering diresepkan oleh apoteker bersama statin untuk meningkatkan efektivitas penurunan LDL.
Selain mengonsumsi obat-obatan, beberapa cara lain untuk mengurangi kolesterol tinggi pada pria adalah perubahan gaya hidup seperti diet sehat, olahraga teratur, dan menghentikan kebiasaan merokok. Penting untuk selalu berkonsultasi dengan apoteker agar mendapatkan rekomendasi obat serta dosis yang sesuai.
Dapatkan informasi kesehatan serta layanan farmasi gratis dengan mengunjungi pafikabupatenbangka.org melalui smartphone anda.