Bantul targetkan angka pengangguran turun jadi tiga persen

id Angka pengangguran

Bantul targetkan angka pengangguran turun jadi tiga persen

Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta (ANTARA/Hery Sidik)

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta menargetkan angka pengangguran di daerah ini pada tahun 2025 turun menjadi tiga persen dari saat ini yang masih sebesar 3,27 persen.

"Targetnya angka pengangguran di Bantul turun, itu yang paling penting bagi kita. Kalau bisa sampai tiga persen, dari pengangguran yang saat ini masih sebanyak 3,27 persen," kata Sekretaris Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Bantul Mujahid Amirudin di Bantul, Senin.

Menurut dia, jika dihitung dengan angka, jumlah pengangguran di Bantul yang ditarget menjadi tiga persen tersebut sebanyak 30 ribu orang, sementara angka pengangguran hingga akhir 2023 sebanyak 32 ribu orang.

Baca juga: Bantul menyiapkan 43 paket pelatihan tingkatkan kapasitas pencari kerja

Dia mengatakan upaya yang dilakukan dalam menurunkan angka pengangguran di Bantul di antaranya dengan mengadakan pelatihan keterampilan kerja, maupun bursa kerja yang rutin dibuka instansinya bekerja sama dengan perusahaan mitra.

"Makanya pada 2025 kalau memungkinkan dampak dari program kita di tahun 2024 kita dorong angkatan kerja masuk di sektor formal maupun informal, sehingga pengangguran itu bisa tertekan di angka tiga persen," katanya.

Menurut dia, penyerapan tenaga kerja dalam upaya menekan angka pengangguran itu menjadi salah satu indikator ukuran kinerja dinas, maka dari itu melalui program program itu masyarakat bisa masuk dunia kerja atau bekerja di sektor formal maupun berwirausaha.

"Kalau target kami pengangguran tahun 2025 bisa turun menjadi tiga persen, atau kurang lebih sekitar 30 ribu orang, penurunannya hampir kurang lebih 2.700 orang, kita berharap yang 2.700 orang tersebut bisa 'mentas' di tahun ini," katanya.

Dia juga mengatakan terlebih pada tahun 2024 ada sebanyak 43 paket pelatihan kerja dengan berbagai jenis keterampilan, mulai dari pelatihan menjahit, tata boga, las, listrik, perkantoran, komputer, digital marketing, otomotif, membatik dan lain lain.

"Setiap pelatihan rata rata diikuti sekitar 20 orang, sehingga harapannya semua paket pelatihan dapat menyerap lebih 800 orang. Selain itu, kami juga melakukan pelatihan khusus untuk kelas penyandang disabilitas," katanya.

Baca juga: Gunungkidul gelar Bursa Kerja 2024 guna kurangi pengangguran