Jakarta (ANTARA) - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia mencatatkan sejumlah prestasi di bawah kepemimpinan Kepala BPOM Taruna Ikrar selama tahun 2024, mulai dari obat murah hingga penguatan pengawasan untuk perlindungan dan keamanan konsumen.
"Kami telah memotong proses izin obat-obat inovasi yang seharusnya 300 hari kerja menjadi 120 hari kerja bahkan bisa 90 hari kerja, yang artinya BPOM memangkas hampir 70 persen waktu. Ini bagian dari inovasi BPOM, tetapi tentu bisa menguntungkan, harga obat jadi murah karena mengurangi biaya produksi," kata Kepala BPOM Taruna Ikrar dalam keterangan resmi di Jakarta, Sabtu.
Di bidang perlindungan konsumen, BPOM juga telah memperluas cakupan pengawasan obat dan makanan di seluruh Indonesia, dengan salah satu program unggulan yakni Operasi Gabungan Pengawasan Obat dan Makanan (GEMPUR) yang berhasil menyita ribuan produk ilegal dan berbahaya di berbagai daerah.
Selain itu, BPOM juga meluncurkan aplikasi BPOM Mobile 2024 yang mempermudah masyarakat mengakses informasi terkait keamanan produk secara real-time. Aplikasi tersebut mendapat respon positif dengan lebih dari satu juta unduhan dalam tiga bulan pertama setelah peluncuran.
Di tahun 2024, BPOM juga kembali mempertahankan predikat sebagai Lembaga Paling Informatif dalam ajang Keterbukaan Informasi Publik Award 2024 dengan skor 96,63. Penghargaan itu menandai keberhasilan BPOM mempertahankan reputasi tersebut selama lima tahun berturut-turut sejak 2020.
"Kami berkomitmen untuk terus menghadirkan informasi yang transparan dan akurat kepada masyarakat. Ini adalah wujud dedikasi BPOM dalam melayani publik,” ujar Taruna.
Kemudian, di tahun 2024 BPOM juga berhasil menyita lebih dari 1,09 miliar tablet obat jadi, 404 karung dan 83 drum bahan baku, serta 45 karung, 17.478 botol, 1.192 rol aluminium foil, 17.195 karton kemasan, dan penertiban obat-obat ilegal dengan nilai total sekitar Rp317 miliar sebagai bentuk upaya melawan penyalahgunaan obat-obatan terlarang.
Selanjutnya, BPOM juga mendapat pengakuan atas implementasi sistem meritokrasi yang dinilai sangat baik oleh Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN). Sistem tersebut memastikan promosi dan penempatan jabatan berbasis kinerja dan kompetensi.
Taruna menyatakan bahwa reformasi birokrasi yang diterapkan BPOM bertujuan menciptakan organisasi yang profesional, transparan, dan akuntabel.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BPOM catatkan prestasi obat murah hingga keamanan konsumen selama 2024