Sleman (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, terus berkomitmen mendukung program-program maupun kegiatan kemanusiaan dari Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sleman.
"Pemerintah Kabupaten Sleman berkomitmen untuk terus mendukung program-program PMI Kabupaten Sleman," kata Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo saat membuka Musyawarah Kerja Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sleman, Jumat.
Menurut dia, Pemerintah Kabupaten Sleman memahami bahwa tantangan PMI ke depan akan semakin kompleks.
"Oleh karena itu, kolaborasi yang erat antara pemerintah, PMI, pihak swasta, dan seluruh elemen masyarakat sangatlah penting," katanya.
Ia berharap musyawarah kerja ini dapat menyusun langkah-langkah strategis yang lebih efektif, efisien, dan inovatif untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
"PMI Sleman diharapkan senantiasa berada di garda terdepan dalam membantu masyarakat. Mulai dari pelayanan donor darah, penanganan kecelakaan lalu lintas, penanggulangan bencana, hingga edukasi masyarakat tentang kesehatan dan kebencanaan," katanya.
Ketua PMI Sleman Mafilindati Nuraini mengatakan bahwa PMI Sleman terus berkomitmen dan konsisten untuk melaksanakan program-programnya.
"Sampai bulan Desember 2024 pendonor darah melalui PMI Sleman sebanyak 5.796 orang," katanya.
Ketua PMI DIY GBPH Prabukusumo yang hadir pada kesempatan tersebut berharap melalui musyawarah kerja ini bisa menghasilkan program yang berkualitas dan realisasi standar organisasi serta terintegritas.
"PMI adalah sebuah organisasi kepercayaan masyarakat yang bekerja secara profesional, prinsip kemanusiaan, kemandirian, kesukarelaan. Diharapkan PMI Sleman dapat terus bekerja dengan baik dan efektif," katanya.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Sleman turut menyerahkan penghargaan sertifikat bagi lima kapanewon (kecamatan) terbaik dalam mengumpulkan kantong darah.
Kapanewon tersebut yakni Cangkringan 796 kantong, Kalasan 245 kantong, Berbah 165 kantong, Moyudan 152 kantong, Godean 136 kantong.