Jakarta (ANTARA) - Menteri Kebudayaan Fadli Zon menegaskan pentingnya memperkuat kembali nilai-nilai kearifan lokal sebagai upaya menjaga jati diri bangsa di tengah gempuran arus globalisasi yang kian masif.
“Di tengah globalisasi, kita menghadapi tantangan besar dalam menjaga dan melestarikan kebudayaan. Generasi muda harus mampu untuk menjadi garda terdepan dalam memastikan kebudayaan nasional tetap relevan di tengah perubahan zaman,” kata Fadli Zon dalam keterangan pers yang diterima, Sabtu (31/5).
Pernyataan itu disampaikannya usai menghadiri Kuliah Umum bertajuk “Menggali Kearifan Lokal: Perbandingan Hukum Adat dan Kearifan Lokal dalam Masyarakat Modern” di Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT), Jumat (30/5).
Acara tersebut dihadiri Wakil Gubernur Kalimantan Timur Seno Aji, Wali Kota Samarinda H. Abdullah, pimpinan wilayah Muhammadiyah, serta perwakilan Kesultanan Paser, Dewan Adat Kutai, dan berbagai tokoh budaya se-Kalimantan Timur.
Baca juga: Fadli Zon resmikan Borobudur Cultural Center di depan Menbud Prancis
Dalam paparannya, Menbud menyoroti kekayaan budaya Kalimantan Timur, mulai dari lukisan prasejarah di Gua Sangkulirang yang diperkirakan berusia 40.000 tahun SM, jejak kejayaan Kerajaan Kutai, hingga beragam tradisi adat yang masih lestari seperti Tana Ulen, Upacara Pelas Tahun, dan praktik gotong royong Handep atau Mapalus.
“Semua itu bukan sekadar warisan sejarah, melainkan bukti hidup kekuatan budaya kita. Dan Kalimantan Timur menyimpan potensi besar dalam memperkuat identitas kebudayaan nasional,” tambahnya.
Seiring dengan berdirinya Kementerian Kebudayaan sebagai institusi mandiri di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, Fadli Zon menegaskan kementeriannya kini berfokus pada upaya harmonisasi antara manusia, alam, dan budaya, dalam rangka mewujudkan masyarakat adil dan makmur.
Ia juga menyitir amanat konstitusi, yakni Pasal 32 UUD 1945, yang menegaskan komitmen negara untuk memajukan kebudayaan nasional di tengah peradaban dunia. Begitu pula Pasal 28I ayat (3) yang menekankan penghormatan terhadap identitas budaya dan hak masyarakat tradisional.
Baca juga: Borobudur akan dijadikan pusat spiritualisme dan kebudayaan
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kearifan lokal jadi bukti kekuatan budaya di tengah globalisasi