Yogyakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Yogyakarta bersama Pusat Desain Industri Nasional (PDIN) siap menggelar Jogja Creative Start-Up Festival (JCSF) 2025 untuk memperkuat ekosistem ekonomi kreatif dan memacu inovasi digital secara berkelanjutan.
"Ini bukan sekadar promosi, tetapi juga sebagai wadah yang mempertemukan para pelaku 'startup' dengan pihak-pihak strategis guna mempercepat pertumbuhan inovasi," ujar Kepala Dinas Perindustrian, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (Dinperkop UKM) Kota Yogyakarta Tri Karyadi Riyanto Raharjo di Yogyakarta, Rabu.
Dalam pelaksanaan JCSF 2025, Dinperkop UKM dan PDIN juga menggandeng Asosiasi Pengusaha Kreatif Jaya (APKJ) serta Jogja Festival untuk mengakomodasi para pelaku bisnis rintisan di Daerah Istimewa Yogyakarta.
"Ini pertama kali diadakan di Kota Yogyakarta, dan kami berharap dampaknya bisa meluas secara nasional," kata dia.
Agenda utama JCSF 2025 adalah Brave Pitch, kompetisi pitching yang mempertemukan pelaku bisnis rintisan dengan investor di berbagai bidang, meliputi inovasi industri, food and beverage, industri kreatif, budaya dan pariwisata, serta teknologi digital.
Dia menjelaskan proses kurasi bakal melibatkan kurator berpengalaman dari berbagai pihak.
"Kami ingin menghadirkan karya terbaik dari startup dan pelaku kreatif di Yogya, baik di bidang produk kreatif maupun digital. Ini bukan sekadar promosi, tetapi pertemuan strategis antara startup, investor, komunitas, akademisi, dan pembuat kebijakan," kata Tri Karyadi.
Rangkaian kegiatan JCSF 2025 akan berlangsung di PDIN Yogyakarta, mulai dari open registration dan pengumpulan proposal Brave Pitch pada 13-23 Oktober 2025, Brave Pitch Phase 1 pada 30 Oktober 2025, serta pengumuman finalis pada 5 November 2025.
Selanjutnya, Tech Meet Finalist Brave Pitch (daring) dijadwalkan pada 6-7 November 2025, sementara babak final Brave Pitch, Scale-Up Session, Founder's Story, dan Awarding akan digelar pada 11-12 November 2025.
Project Manager JCSF 2025 Satya Panggayuh menjelaskan kegiatan itu melibatkan ratusan peserta yang akan mengikuti serangkaian tahap seleksi dan pembinaan.
"Peserta akan menampilkan proposal bisnis mereka, kemudian mengikuti tahap draft pitch versi satu sebelum diseleksi menjadi 15 finalis terbaik," katanya.
Dia mengatakan JCSF 2025 dirancang untuk memperkenalkan bisnis rintisan lokal Yogyakarta kepada masyarakat dan investor.
"Kami ingin menunjukkan bahwa 'startup-startup' Yogyakarta juga layak mendapat perhatian dan dukungan investor. Selain promosi, JCSF juga menjadi sarana mempertemukan para pelaku startup dengan pihak-pihak yang relevan untuk menjalin kerja sama maupun peluang investasi," ujar Satya.
