Yogyakarta (ANTARA) - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia Sultan Bachtiar Najamudin menegaskan pentingnya membangun generasi muda yang tidak hanya cerdas dan berani, tetapi juga berkarakter dan berbudaya. Hal tersebut disampaikan dalam Grand Final Pemilihan Putra Putri Budaya Indonesia 2025 di Performance Hall FBSB Universitas Negeri Yogyakarta, Jumat (17/10).
Sultan mengatakan pemilihan tersebut bertujuan untuk melahirkan individu yang memiliki empat pilar utama: kecerdasan (brain), penampilan (beauty), perilaku (behavior), dan yang terpenting budaya.
"Budaya adalah bagian tak terpisahkan dari identitas bangsa Indonesia yang harus terus dilestarikan," ujar Sultan.
Sultan juga menambahkan bahwa kompetisi semacam ini dapat mengasah karakter generasi muda.
"Kompetisi memberi tantangan untuk memperbaiki diri dan membangun karakter yang kuat," jelasnya.
Untuk mendukung semangat para finalis, Sultan secara spontan mengumumkan hadiah pribadi untuk juara Putra dan Putri Budaya Indonesia 2025 senilai minimal Rp2,5 juta, sebagai bentuk apresiasi terhadap perjuangan mereka.
"Indonesia harus bangga dengan kualitas SDM-nya, bukan hanya jumlah penduduk yang besar," katanya, menekankan bahwa kualitas akan membawa bangsa ini untuk bersaing di kancah global.
Dalam acara tersebut, Direktur Bina Sumber Daya Manusia Lembaga dan Pranata Kebudayaan Irin Dewi Wanti menegaskan bahwa pemilihan ini lebih dari sekadar kontes kecantikan.
"Ajang ini bertujuan untuk menonjolkan pentingnya kebudayaan sebagai jati diri bangsa," katanya.
Reko Serasi, Direktur Nasional Putra Putri Budaya Indonesia (PPBI), juga menyampaikan bahwa ajang ini merupakan upaya melestarikan budaya melalui generasi muda.
"Kami ingin generasi muda yang tidak hanya berbakat secara akademik, tetapi juga bangga akan budaya Indonesia," tambah Reko.
