Warga Kulon Progo bersikukuh tolak pembangunan bandara

id tolak bandara kulon progo

Warga Kulon Progo bersikukuh tolak pembangunan bandara

Wahana Tri Tunggal tolak pembangunan bandara di Kulonprogo (Foto Antara/Mamiek/ags/14)

Kulon Progo (Antara Jogja) - Warga pesisir selatan yang tergabung dalam Wahana Tri Tunggal Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, bersikukuh menolak rencana pembangunan bandara di Kecamatan Temon.

Ratusan anggota Wahana Tri Tunggal (WTT) menggelar aksi demo dengan membawa dua keranda dan dua pocong di lokasi konsultasi publik, Balai Desa Glagah.

"Kami tetap menolak bandara. Aksi ini sebagai bukti bahwa kami tetap menolak rencana pembangunan bandara. Hal ini kami buktikan dengan tidak mengikuti konsultasi publik," kata Humas WTT Martono di Kulon Progo, Senin.

Ia mengatakan keranda dan pocong merupakan simbol matinya hati nurani dari pejabat yang tetap ngotot menyosialisasikan pembangunan bandara.

Pocong dan keranda yang dibawa merupakan simbul perlawanan terakhir dari warga. Penolakan yang dilakukan tidak pernah digubris. Bahkan beberapa warga WTT dikriminalisasi dan dijadikan tersangka dalam aksi demo penolakan.

"Kami tidak akan menyerahkan sertifikat tanah, meski hanya foto kopi. Kami tetap menolak bandara. Saat ini, 400 kepala keluarga di Desa Glagah dan Palihan tetap menolak bandara," kata Martono.

Dia mengatakan WTT akan segera menemui Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo untuk penolakan ini. "Kami akan temui bupati untuk audiensi dan semi demo. Rencananya dalam minggu-minggu ini," katanya.

Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kulon Progo Triyono mengatakan penolakan masyarakat seharusnya dituangkan secara tertulis. Sehingga, pendapat dan tuntutan warga diakomodasi oleh tim persiapan pembangunan bandara dan Angkasa Pura I.

"Itu hak mereka menolak rencana bandara. Tapi, sebaiknya penolakan disampaikan secara tertulis. Tim akan mengkaji alasan penolakan mereka," katanya.

(KR-STR)