Kulon Progo (Antara Jogja) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyusun rencana induk, rencana tata bangunan, lingkungan pengembangan, dan pembangunan jalur wisata di Kawasan Bukit Menoreh.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjan Umum (DPU) Kulon Progo Gusdi Hartono di Kulon Progo, Rabu, mengatakan rencananya pembangunan jalur wisata ini akan menggunakan dana keistimewaan (danais).
"Penggunaan danais harus menggunakan perencanaan yang sistematis dan runtut, mulai dari rencana induk, rencana tata bangunan dan lingkungan (RTBL), perencanaan teknis, dan penyusunan rencana detail teknis pelaksanaan (DED). Saat ini, kami baru sampai tahap menyusun rencana induk dan RTBL," kata Gusdi.
Setelah keduanya selesai, kata Gusdi, pihaknya akan menyusun DED, pengadaan tanah dan pembangunan fisik. Pembangunan infrastruktur jalan wisata membutuhkan tahapan yang panjang.
"Infastruktur jalan wisata Kawasan Bukit Menoreh ini panjangnya 36,78 kilometer. Anggaran yang dibutuhkan sangat besar, sehingga Pemkab Kulon Progo mengajukan anggaran pembangunan infrastruktur wisata melalui danais," kata dia.
Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo mengatakan pada 2015, Pemkab Kulon Progo membangun jalan dari Tretes ke Suroloyo karena belum ada jalan yang bisa dilalui mobil. Pembangunan jalan dilanjutkan 2016 dengan memperlebar akses jalan Plono-Jatimulyo.
"Saat ini, jalannya lebarnya tiga meter, tahu depan kami lebarkan menjadi tujuh meter supaya mobil bisa lewat dari dua arah. Sehingga kawasan Menoreh yang indah akan kebun teh, wisata religi, ramai kunjungi wisatawan," katanya.
Selain itu, kata Hasto, Pemkab Kulon Progo meminta perusahaan tambang di Kecamatan Kokap membangun jalan sepanjang 10 kilometer yakni Hargorejo-Kalirejo-Hargotirto.
Ia mengatakan seiring infrastruktur jalan di Bukit Menoreh yang membaik, mampu membuka akses masyarakat di wilayah utara. Selain itu, diharapkan mendukung pertumbuhan ekononi masyarakat.
"Semuanya untuk meningkatkan kesejahateraan masyarakat Kulon Progo. Akses jalan yang baik akan mempercepat pertumbuhan pariwisata, pertanian dan perekonomian masyarakat," katanya.
(KR-STR)
Berita Lainnya
Selama puasa, ini konsumsi teh-kopi yang disarankan
Minggu, 17 Maret 2024 9:20 Wib
Teh herbal atasi bau mulut saat puasa
Senin, 11 Maret 2024 14:37 Wib
Festival Es Teh 2024, kampanye ajak warga gemari minum teh
Sabtu, 24 Februari 2024 18:36 Wib
Tanaman rosella diolah hasilkan pundi rupiah
Selasa, 21 November 2023 6:17 Wib
Junny sebelum pentas ritual minum teh
Sabtu, 27 Mei 2023 7:18 Wib
Iriana sambut Ibu Negara Iran dengan perlihatkan batik-minum teh
Selasa, 23 Mei 2023 21:15 Wib
Pariwisata sejarah teh gaet wisatawan
Selasa, 16 Mei 2023 6:10 Wib
Junny lebih "gilai" teh-Jakarta
Jumat, 5 Mei 2023 7:04 Wib