Dishubkominfo sapkan bus cadangan untuk penumpang telantar

id bus cadangan

Dishubkominfo sapkan bus cadangan untuk penumpang telantar

ilustrasi (Foto Antara/Eka Arifa R/ags/15)

Kulon Progo (Antara Jogja) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyiapkan dua bus cadangan dari Kementerian Perhubungan untuk mengangkut pemudik yang telantar pada arus mudik dan balik Lebaran 2015.

Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika (Dishubkominfo) Kulon Progo Nugraha di Kulon Progo, Rabu, mengatakan bus cadangan hanya dioperasikan untuk melayani pemudik asal Kulon Progo yang telantar, selama H-7 hingga H+7 Lebaran.

"Pengoperasian bus cadangan itu untuk mengantisipasi pemudik yang tiba di Kulon Progo namun tidak mendapat tumpangan ke desa atau mereka tidak mendapat bus," katanya.

Dishubkomunfo telah melakukan koordinasi dengan perusahaan-perusahaan angkutan terkait dengan rencana penambahan armada untuk arus mudik dan balik Lebaran 2015.

Berdasarkan rapat koordinasi, katanya, pemilik armada siap menambah bus malam, bus antar kota antar provinsi (AKAP), antar kota dalam provinsi (AKDP), maupun angkutan pedesaan.

"Penambahan cadangan dari perusahaan PO Sinar Jaya, Maju Lancar, Sumber Alam, dan Raharja. Mereka sudah siap mengoperasikan bus tambahan, khususnya arus balik," kata dia.

Dia mengatakan Kulon Progo merupakan bagian dari daerah yang dilewati pemudik, khususnya jalur selatan. Untuk itu, Dishubkominfo Kulon Progo telah menyiapkan berbagai rencana untuk melayani pemudik.

"Kami akan memasang papan-papan petunjuk jalan, khususnya petunjuk jalan alternatif supaya pemudik tidak bingung," katanya.

Wakil Bupati Kulon Progo Sutedjo mengatakan jalan kabupaten yakni 260 ruas dengan total panjang jalan 667.750 kilometer dalam kondisi bagus dan siap dilewati kendaraan.

"Kondisi jalan kabupaten saat ini, 75,55 persen baik, 11,82 persen sedang dan 11,34 persen jalan kabupaten rusak dan 1,28 persen rusak berat. Meski 11,34 persen rusak, tidak ada pada jalur mudik yang biasa digunakan sebagai jalur alternatif," kata Sutedjo.

KR-STR