Peternak Merapi diimbau tukar dengan sapi produktif

id sapi perah

Peternak Merapi diimbau tukar dengan sapi produktif

ilustrasi (Foto ANTARA)

Sleman (Antara Jogja) - Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengimbau peternak di Lereng Gunung Merapi, Kecamatan Cangkringan, menukarkan ternaknya dengan sapi perah produktif untuk meningkatkan populasi.

"Karena terkendala kebutuhan air, jumlah populasi ternak sapi perah Cangkringan lambat untuk bertambah, kami mengimbau sapi perah ditukar dengan yang lebih produktif," kata Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (DPPK) Kabupaten Sleman Suwandi Azis di Sleman, Jumat.

Menurut dia, sebelum erupsi Gunung Merapi 2010, air melimpah dari dua sumber yaitu Umbul Lanang dan Umbul Wadon di hulu Sungai Kuning.

"Setelah erupsi kedua mata air tersebut memang sudah diperbaiki, namun hasilnya dirasa belum mencukupi lagi bagi kebutuhan ternak," katanya.

Ia mengatakan sapi perah membutuhkan banyak sekali air untuk kebersihan ternak maupun kandangnya.

"Sapi perah harus mandi sehari, sekali. Kebutuhan sapi perah lebih banyak dibanding manusia. Kalau manusia, sehari misal 40 hingga 50 liter. Sapi perah bisa sampai 200 liter," katanya.

Suwandi mengatakan, agar hasilnya meningkat, pihaknya mengimbau agar sapi perah ditukar dengan sapi yang masih produktif.

"Jumlah sapi tidak bertambah, kebutuhan air juga tidak. Tapi, hasilnya meningkat. Jadi sapi perah ditukar dengan yang lebih produktif," katanya.

Camat Cangkringan Edi Harmana mengatakan, saat ini di Kecamatan Cangkringan mulai kembali meningkat minat warga untuk beternak sapi. Terutama di Desa Glagaharjo, Dusun Kalitengah Lor, Kalitengah Kidul, dan Srunen.?

"Jumlah sapi perah juga meningkat jika dibandingkan sebelum bencana. Banyak peternak, yang dulunya hanya punya kurang dari lima, sekarang lebih," katanya.

Menurut dia, diharapkan pemerintah bisa memberikan suatu fasilitas agar wilayah Cangkringan menjadi daerah penghasil susu sapi.

"Kami Ingin Cangkringan menjadi kecamatan ternak," katanya.
V001
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024